Kamu punya yang mana?
Bagaimana supaya tahu bahwa kamu memiliki kepribadian yang sehat? Ah, seandainya ada semacam panduan berdasarkan sains yang bisa menjelaskan ini.
Jangan sedih—sebuah studi baru yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology bisa memberikan kisi-kisi tentang tipe kepribadian yang merupakan kunci dari kesehatan mentalmu. Dalam tiga studi pertama, para peneliti menanyakan 137 ahli di bidang karakter psikologi untuk menjabarkan definisi mereka tentang seseorang yang memiliki kondisi psikologi yang sehat dengan menggunakan 30 aspek yang terdapat di dalam NEO Psychological Inventory, Revised (A.K.A. daftar panjang definisi kepribadian yang dipakai oleh para ahli untuk memastikan setiap orang memiliki referensi yang sama). Para peneliti ini juga meminta bantuan para ahli dalam psikologi positif dan mahasiswa sarjana untuk menciptakan definisi "kepribadian sehat" versi mereka sendiri.
Dari semua grup, tersimpulkan, bahwa "personalitas yang sehat bisa dicirikan dari memiliki level tinggi dalam hal Keterbukaan terhadap Perasaan, Emosi yang Positif, dan Keterusterangan, dan memiliki level rendah dalam hal yang berhubungan dengan Neurotisisme."
Dalam Scientific American, Psikolog Scott Barry Kaufman, PhD, memberikan nama spesifik kepada 10 karakter tersebut:
- Keterbukaan terhadap peraasan
- Keterusterangan (dan bersikap "jujur, tidak dibuat-buat dan tulus"0
- Kompeten
- Kehangatan (penuh kasih sayang dan ramah)
- Emosi-emosi positif (mengalami "kebahagiaan, sukacita, cinta, dan antusias")
- Rasa marah dan permusuhan level rendah
- Rasa cemas level rendah (tidak "pemalu, takut, cemas, tegang dan resah")
- Depresi level rendah
- Kecenderungan stres level rendah
- Impulsivitas yang rendah (memiliki kemampuan mengendalikan nafsu dan keinginan)
Oh, kamu tidak perlu memiliki semua personiltas untuk memiliki hidup yang sehat, kata Dr. Kaufman, melainkan "kunci untuk memastikan [kamu memiliki kondisi psikologis yang sehat] adalah seberapa hebat karakter-karakter dengan level rendah tadi menghambatmu mewujudkan cita-cita personalmu." (Untuk mengecek posisimu, kamu bisa mencoba tes ini yang diciptakan oleh Dr. Kaufman.)
Sementara dalam dua studi tambahan, para peneliti ini membandingkan profil kepribadian tersebut kepada 3000 mahasiswa, dan menemukan bahwa karakter yang bisa membantumu merasa lebih puas terhadap hidup di antaranya adalah kepercayaan diri yang tinggi, perasaan cukup, perasaan optimis, tidak mudah marah dan agresif, dan memiliki pengendalian diri yang tinggi.
Intinya, saat mengecek diri dan jika stres, depresi dan rasa cemas berlebih menghantui dan membuatmu sesak nafas, mungkin bisa meminta bantuan psikolog.
Selanjutnya: Pernikahan juga bisa membuatmu tidak bahagia. Mungkin bertemu konselor pernikahan bisa membantu? Ini cara menemukan terapis yang tepat dan gambaran apa yang terjadi pada sesi pertama konseling.
