4 Risiko Kesehatan Jika Langsung Tidur Setelah Sahur

4 Risiko Kesehatan Jika Langsung Tidur Setelah Sahur
ISTOCK

Woop hanya ingin menasihatmu: jangan kembali tidur setelah sahur karena akan banyak risiko kesehatan yang mengintaimu.

Pola tidur yang berubah saat puasa membuat kita harus pintar-pintar mencari celah untuk beristirahat dengan baik.

Setiap hari kita harus bangun sahur, agar bisa kuat menahan lapar dan haus selama 12 jam.

Namun karena harus bangun pagi-pagi buta, banyak orang yang tergoda untuk melanjutkan tidur kembali setelah sahur supaya tidak mengantuk saat beraktivitas seharian.

Tapi sayangnya, banyak yang tidak menyadari betapa bahayanya jika kamu melanjutkan kebiasaan ini.

Bahaya Kebiasaan Tidur Sehabis Sahur

Menimbun Lemak

img

Sebuah penelitian melaporkan bahwa kebiasaan langsung tidur setelah sahur yang dilakukan orang-orang keturunan keluarga gemuk dapat meningkatkan risiko kegemukan (obesitas) hingga dua kali lipat.

Hal ini terjadi karena makanan yang masuk ke perut tidak langsung dicerna oleh lambung ketika kamu kembali terlelap. Selain itu, kalori yang didapatkan dari makanan tersebut justru akan disimpan menjadi lemak.

Baca: Ini Kenapa Rasa Pedas Bisa Berbahaya Saat Berpuasa

Apalagi jika makanan yang kamu konsumsi saat sahur banyak mengandung karbohidrat yang tinggi, lemak dan minyak.

Seorang profesor dari Southeast Missouri State University, Jeremy Barnes, menjelaskan selama kita tidur, otak justru merasang lambung untung meningkatkan kadar hormon grehlin yang membuat kita akan merasa lebih lapar saat bangun.

Heartburn

img

Kembali tidur setelah sahur, dapat menyebabkan asam lambung naik. Tidur setelah makan akan membuat sistem pencernaanmu sulit mencerna makanan yang masuk.

Saat makanan tidak tercerna dengan baik, lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya.

Baca: Sebabkan Maag Kambuh, Hindari 7 Makanan Ini Saat Puasa

Ketika kamu tidur, gaya gravitasi akan melonggarkan ‘klep’ lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan.

Selain itu, asam lambung juga bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.

Hal ini yang dapat menyebabkan perut mulai, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih pada dada.

Diare atau Sembelit

img

Perlu diketahui, tidur setelah makan akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama ‘berdiam diri’ dalam perut.

Karena waktu normal untuk makanan dicerna adalah 2 jam, setelah itu lambung akan kosong dan sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses.

Nah, timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, tergantung dari makanan apa yang masuk ke dalam perut kita.

Risiko Stroke

img

Karena tidur setelah makan membuat sistem pencernaan akan sulit mencerna makanan, yang berarti lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar pekerjaannya.

Selain itu, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur. Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini akan membuat otak bisa kekurangan oksigen.

Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak bisa mengalami stroke.

Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke iskemik yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.

Baca: Siasati Kulit Kering Saat Puasa Dengan Perawatan Rumahan

Baca: Ini Kenapa Mie Instan Bisa Berbahaya Untuk Sahur

Baca: 4 Makanan Ini Saat Sahur Buatmu Tidak Lapar Seharian