5 Trik Bertahan Hidup dan Menikmati Acara Keluarga Saat Masih Jomblo

5 Trik Bertahan Hidup dan Menikmati Acara Keluarga Saat Masih Jomblo
ISTOCK

Holiday blues survivor. 

Itu acara tahun baru. Pertemuan keluarga besar. Namun, rasanya seperti hutan rimba, mirip Instagram ketika kamu memposting sesuatu yang sedikit kontroversial—dibutuhkan strategi untuk bisa keluar hidup-hidup. Padahal kamu datang dengan hati terbuka, tapi mereka ingin melakukan operasi bedah jantung. 

Ini nestapa yang mulai menggerogoti banyak jomblo; dimulai dari November dan mencapai puncak pada Januari. Meski tetap saja ada jomblo yang akan bilang, "suka banget dengan masa ini", tapi sepertinya mayoritas akan mengerang, "oh, no!" (Kamu termasuk yang mana?)

Oh, pertama dan utama: "Berstatus lajang bukanlah sebuah penyakit. [Status] tersebut terkadang pilihan lebih baik dibandingkan berkomitmen dengan seseorang yang tidak kamu sukai," tulis psikiater Robert L. Leahy Ph.D. dari Universitas Yale. Jika kamu merasa inferior, ada yang salah, cacat karena statusmu itu, berarti setiap orang di dunia ini bahkan yang sudah menikah pun cacat karena mereka semua pernah jomblo. Pemikiran yang absurd, kata Leahy. "Status lajang adalah sebuah situasi, bukan kegagalan moral. Ayah dan ibumu pun pernah lajang." Berbagai penelitian, salah satunya ini, menyimpulkan bahwa status jomblo bukanlah halangan seseorang memiliki hidup yang bermakna dan bahagia. Malah sebaliknya. Lajang tetap memungkinkanmu menikmati hidup sebaik mungkin, lebih akrab dengan keluarga dan teman; seorang singel terus mengalami pertumbuhan karakter yang positif dan karier yang bermakna. 

Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk bisa melalui masa holiday blues ini—tanpa luka, cakaran dan tetap menikmati mungkin tidak semua bagian, tapi setidaknya satu-dua pesta, satu-dua jam ritual pertemuan keluarga tersebut? Ini yang bisa kamu lakukan. 

1. Pertahankan rutinitas harianmu. Ini guna mempersiapkan fisik dan mentalmu sebelum menghadiri acara keluarga. Pasalnya, perubahan kecil pun bisa membuat lebih tertekan. Tetaplah berolahraga, kerja, dan makan sehat. 

2. Fokus pada sisi positifnya. Ada kok, sisi baiknya menjadi jomblo. Pikirkan bahwa kamu tidak harus cemas karena akan ketemu keluarga pasangan. Atau, tidak harus jaim saat ngobrol dengan calon mertua. Tidak perlu macet-macetan di jalan atau tidur di kamar entah siapalah. 

3. Buat daftar apa dan siapa yang biasanya membuat mood-mu rusak ketika menghadiri acara keluarga tahunan. Tante A? Om Z yang selalu menanyakan hal yang sama, "kapan menikah", "cantik-cantik kok jomblo," "terlalu milih, sih?" Atau, sepupu X yang selalu ingin membicarakan politik dan biasanya berakhir ricuh. Jika batas toleransimu hanya 6 jam sebelum kepala pecah, trik untuk tetap menikmati halal bihalal adalah rencanakan jam berapa datang dan jam berapa pulang. Dan cobalah untuk terlalu menganalisa interaksi apa pun di acara tersebut. 

4. Ingat selalu: kamu tidak sendirian. Kamu bukan satu-satunya jomblo yang menikmati hidup—banyak orang lajang di luar sana yang juga nyaman dan senang dengan status solo mereka. 

5. Buat daftar aktivitas apa yang membuatmu senang. Usai menghadiri episode Fear Factor itu, lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia dan nyaman. Maraton nonton film romantis dan horor (kami merekomendasikan Counterpart)? Pergi ke salon untuk meni-pedi? Spa? Tidur seharian? Monggo

Selanjutnya: Jika kamu dapat undangan cara akhir tahun dari teman/keluarga yang punya rumah baru–dan kebetulan rumahnya apartemen mungil, membawa kado ini akan membuatmu menjadi tamu terfavoritnya sepanjang masa. Dan ini trik menjawab pertanyaan-pertanyan kepo