6 Tanda Sah Dia Tidak Suka Padamu

6 Tanda Sah Dia Tidak Suka Padamu
ISTOCK

Saatnya move on!

Jujur saja: berapa banyak artikel tentang "he's not that into you" yang sudah kamu baca seumur hidup? Bahkan mungkin kamu hapal dari A-Z dialog film He's Not That Into You? Namun entah kenapa, kamu teteup kekeuh, percaya diri level khayangan bahwa seseorang itu pasti, pasti menyukaimu. Denial mode on steroid. ("Dia hanya malu," atau "Mungkin bukan waktu yang tepat menembak", atau "Dia ingin kita yang menembak duluan." Preet.) Jen Kim, seorang penulis menuliskan di Psychology Today bahwa jika si dia melakukan ini, kemungkinan besar (nyaris 99%) dia tidak suka padamu. Selalu ada kemungkinan (1%) sinyal ini tidak berlaku, tapi yang penting kamu tahu dan move on setelah membaca ini. Berikut tanda-tandanya. 

1. Dia mengungkit-ungkit mantannya, setiap kaliUjug-ujug, tanpa ada hubungannya dengan topik yang sedang kalian bicarakan. Kim menjelaskan bahwa ini mengindikasikan bahwa hubungan dengan mantan masih belum terselesaikan. Hal yang sama pun berlaku padamu. 

Solusi: Jika kebiasaan ini menganggumu, utarakan. Tanyakan apa yang dia rasakan ketika membicarakan mantannya. Jika rasa marah/sedih/tidak terima terus menggerogotinya, ini mungkin sinyal yang tepat untuk mengundurkan diri dari hubungan tersebut. 

2. Dia bilang dia tidak siap untuk menjalin hubungan. Bersalah—kita mungkin pernah menjadi bagian dari drama ini; berharap dia berubah pikiran (apalagi setelah menikmati masakan yang kita buat atau syal yang kita jahit). Padahal, pernyataan "belum siap" itu sudah sangat jelas. 

Solusi: "Temukan seseorang yang bisa menamparmu untuk kembali ke dunia nyata," kata Kim. Pasalnya, dia sebenarnya memang tidak ingin menjalin komitmen ('tidak siap' hanyalah semantik, cara halus), bahkan dengan kamu yang jago masak dan berkepribadian ala Miss Universe.

3. Dia langsung ingin serius. Kebalikan dari yang di atas, si pencuri hati malah ingin serius. Bakbikbukbekbok. Terkecuali kamu memang merasakan hal yang sama ala 'cinta pada pandangan pertama', "jika seorang laki-laki mengutarakan cinta atau ingin berkomitmen selama atau tepat setelah kencan pertama, ada udang di balik batu," tulis Kim.

Solusi: Ini kemungkinan besar adalah prematur "I love yous". Kim mengutip Lynn Harris, penulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, dengan menyarankan jika dengan menggebu-gebu kamu ingin mengatakan hal tersebut, "hitung sampai 10, balik ke rumah dan ucapkan kalimat itu pada kucingmu." Atau binatang kesayanganmu yang lain. Makan malam yang romantis atau seks hebat bukan berarti cinta. 

4. Dia masih belum pernah mengajakmu kencan. Ini harusnya tanda super duper sejelas kristal, tapi berkat rasukan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan kamu masih berharap dia akan menjemputmu untuk kencan, tidak hanya sebatas kirim-kiriman emoji terong dan perempuan menari di WhatsApp. 

Solusi: Jika kamu sudah merasa "cukup, cukup sudah", berhentilah menunggu. "Kamu seharusnya tidak memaksa seseorang untuk mengajakmu kencan," tulis Kim. 

5. Dia tidak pernah mengijinkanmu duduk berjarak satu sentimeter dengan ponselnya. Ibaratnya, ponselnya tidak boleh dilirik dan dilihat, dikunci 24/7, dan dijaga oleh seekor Doberman pinscher. Sah—kemungkinan besar dia menyembunyikan ikan busuk. 

Solusi: Pasangan tidak harus berbagi password, tetapi bukan berarti kamu merasa dia seperti sedang menutupi sesuatu. Lagi-lagi, tanyakan. Mungkin dia melakukannya karena pekerjaannya, mata-mata asing, misalnya? Atau buronan? Siapa yang tahu. 

6. Dia tidak membuat kupu-kupu di perutmu beterbangan. Tanda ini terdengar norak, tapi jika setiap bertemu atau mengobrol di telepon, kupu-kupu di perutmu mendadak tengkurap dan tiarap, itu artinya... he's not into you dan dia bukan untukmu.

Solusi: Memang, percikan api kimia bukanlah mi instan—terkadang datang pelan-pelan. "Namun, pada satu titik, kamu akan tahu jika ada sesuatu yang hilang," tulisnya. Jika dia dan kamu memang tidak untuk bersama, akhiri hubungan dengan baik. Pasalnya, seandainya posisinya dibalik (kamu yang tidak suka dengannya), kamu tidak ingin 'kan disakiti dan ditolak dengan kasar? 

Selanjutnya: Bagaimana dengan pacar imajiner? Uh-uh. Kamu perlu tahu efek dan apa yang disebut "normal" dengan membaca penjelasan psikolog ini