Anak Saya Suka Memukul Orang Lain, Apa yang Harus Dilakukan?

Anak Saya Suka Memukul Orang Lain, Apa yang Harus Dilakukan?
ISTOCK

Dia suka memukul orangtua dan temannya.

Si kecil yang biasanya tenang, tapi bisa berubah agresif saat sedang marah. Dia memukul temannya, misalnya saat mainannya diambil. Atau bahkan, memukul ayah atau ibunya ketika keinginannya tidak tercapai. "Ah, namanya juga anak-anak. Lagian, pukulannya nggak sakit, kok?" begitu beberapa orangtua berkomentar. Apakah sikap anak tersebut baik jika dinormalisasikan seperti itu?

Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi., Psi., seorang psikolog anak dan remaja, menjelaskan: "Untuk anak usia 5 tahun ke bawah, keterampilan berbahasa mereka memang masih dalam tahap pengembangan sehingga masih belum fasih mereka gunakan untuk mengekpresikan emosinya. Ketika sedang emosional, mereka cenderung menggunakan aksi fisik seperti memukul saat marah atau lompat-lompat saat senang."

Namun menurutnya bukan berarti ekspresi ini boleh dianggap normal. "Jika tidak diarahkan akan terus menjadi kebiasaan, apalagi jika anak juga melihat kekerasan dari lingkungan sekitarnya. Misalnya saja seperti cara orangtua marah atau tontonanan televisi atau games."

Nah, pengarahan itu sebaiknya berasal dari orangtua. "Anak perlu dibantu untuk mengenali emosinya. Contohnya, saat anak marah kepada sesuatu atau seseorang, orangtua cukup memberikan pengertian, 'kalau kamu marah, cukup kamu bilang saja tidak usah perlu pakai pukul, ya'. Namun, jika anak sudah memukul temannya, minta anak untuk meminta maaf agar tahu bahwa yang dilakukannya itu salah dan menyakiti orang lain," jelasnya.

Dengan kata lain, orangtua harus benar-benar menjelaskan sampai anak benar-benar mengerti bahwa yang dilakukannya itu salah. Namun yang bisa menjadi pertanyaan lain adalah apakah kebiasaan memukul ini bisa berdampak ke psikologis anak sampai dewasa jika tidak ditangani dengan baik?

"Iya, bisa. Anak jadi belajar bahwa itulah cara untuk melampiaskan emosinya atau untuk mendapatkan apa yang ia mau," tutur Vera.

Vera menyarankan kepada orangtua untuk bisa mengajari anak agar bersikap lebih lembut dan perhatian dengan orang lain dengan cara ini: "Cara terbaik adalah dengan memberikan contoh, dan dari cara kita memperlakukan anak itu sendiri. Jika dia diperlakukan dengan lembut dan penuh perhatian, maka dia pun akan melakukan hal yang sama kepada orang lain."