Merasa Kesepian Padahal Punya Pasangan? Ini 5 Artinya!

Merasa Kesepian Padahal Punya Pasangan? Ini 5 Artinya!
ISTOCK

Sering merasa kesepian padahal sudah memiliki pasangan? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami hal ini dalam hidup.

WOOP.ID - Orang bilang, jomblo pasti kesepian. Siapa bilang? Buktinya kamu (yep, kamu) yang sudah punya pasangan pun ternyata sedang gundah gulana, dan merasa sendirian belakangan ini. Bagaimana ini bisa terjadi, pikirmu dengan resah. 

Bagaimana Jika Kamu Merasa Kesepian Padahal Punya Pasangan?

1. Arti Kesepian

ISTOCK
ISTOCK

"Kesepian adalah perasaan yang kompleks," ujar Sri Juwita Kusumawardhani., M.Psi., Psikolog., seorang psikolog klinis dewasa, dari LPTUI dan TigaGenerasi yang juga pendiri dari Cinta Setara, kepada Woop

“Begini, seseorang menyatakan ‘sepi’ di dalam hubungan romantis, hal tersebut dapat bermakna berbagai hal. Dapat terjadi saat kamu merasa tidak didengar atau tidak dicintai. Mungkin juga kamu tidak merasa dekat atau terhubung dengan pasangan, seperti dulu," jelasnya. 

Baca: Ingin Putus Tapi Pasangan Menolak? Ini yang Harus Dilakukan!

2. Kesepian Karena Salah Persepsi

ISTOCK
ISTOCK

Atau, bisa juga karena persepsi yang salah. "Kita merasa pasangan seharusnya bertanggung jawab atas kebahagiaan kita. Kita mengganggap bahwa pasangan seharusnya bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan. Jika pasangan tidak berkenan melakukan apa yang kita harapkan, maka kita mengganggap ia tidak cocok untuk kita," jelasnya. Mengharapkan segala sesuatu dipenuhi oleh pasangan, dan saat itu tidak terwujud, akhirnya seperti merasa sendirian. "Padahal sebenarnya, kebahagiaan adalah tanggung jawab pribadi, sementara pasangan hanyalah salah satu dukungan dalam hidup,” tegasnya. 

Baca: Peringatan: Pasanganmu Ingin Putus Jika Dia Melakukan Ini!

Dan mempunyai hubungan, pasangan romantis bukan berarti seseorang lantas merasa puas, tenang, nyaman sepanjang waktu. 

3. Kesepian Jangka Panjang

Kesepian di Tempat Kerja? Hati-hati Bisa Merusak Karier - 0
Kesepian Jangka Panjang

“Kesepian di dalam suatu hubungan jangka panjang (pernikahan) dapat menjadi beban yang nyata. Kesepian dapat membuat kita bingung harus melakukan apa agar perasaan dan situasi menjadi lebih baik. Kesepian muncul atas adanya perasaan dijauhi dan dapat membuat kita merasa tidak berdaya,” tanggapnya. 

Menurut Wita, kesepian bisa terjadi dalam setiap level hubungan. Misalnya, saat masih pacaran, kesepian bisa menyergap karena kedua belah pihak terlalu sibuk dengan aktivitas masing-masing sehingga melupakan bahwa hubungan tersebut membutuhkan usaha, pertemuan, dan bercakap-cakap.

Baca: Awas Putus! Jangan Pernah Ajukan Pertanyaan Ini ke Pacar

Lalu, saat menikah, kesepian pun bisa menyusup saat kamu dan dia mengalami perubahan besar dalam hidup, misalnya mendapatkan promosi karier, punya anak. "Kita menjadi lebih fokus terhadap hal tersebut dan melupakan ‘hubungan’ yang dijalani," katanya. Padahal, justru di masa-masa seperti itulah, saat proses adaptasi besar-besaran terjadi, kedua belah membutuhkan dukungan. "Ketika salah satu pihak merasa kekurangan dukungan, maka perasaan kesepian dapat muncul.”

4. Apakah Rasa Kesepian Itu Wajar?

ISTOCK
ISTOCK

“Tentunya,” jawabnya. “Di dalam hubungan dengan durasi yang lebih lama, berbagai kemungkinan peristiwa dapat muncul dan terjadi di hubungan tersebut. Jika baru muncul sekali, jangan kaget dan jangan mengambil keputusan besar terkait kondisi tersebut. Tenangkan diri dan evaluasi, apa yang membuat kamu memiliki perasaan kesepian tersebut,” sambungnya.

Sudah menenangkan diri, mengevaluasi, tapi tetap saja rasa kesepian itu tidak kunjung mereda. Apakah ini menjadi pertanda bahwa hubungan yang dijalani harus disudahi saja?

Baca: Jangan 'Murahan', 5 Hal Harus Dihindari Saat Putus Cinta

“Bukan!" tegasnya. "Kalau setiap menjalani hubungan kamu merasa sepi, maka kamu perlu mengevaluasi diri sendiri. Jika kita tidak mampu membahagiakan diri sendiri, maka menjalani hubungan dengan siapa pun tidak akan membuat kamu bahagia. Jangan gantungkan kebahagiaanmu terhadap orang lain. Dan, tentunya kamu perlu mengevaluasi hubungan yang sedang dijalani. Apakah kamu dan pasangan sudah saling mendengarkan kebutuhan satu sama lain? Apakah kamu dan pasangan sudah saling mendukung satu sama lain?” bebernya.