Apa yang Harus Kamu Lakukan Saat Seseorang Tidak Menyukaimu

Apa yang Harus Kamu Lakukan Saat Seseorang Tidak Menyukaimu
ISTOCK

Kenapa mereka tidak menyukaimu?

Nicki Minaj (kabarnya) lempar-lemparan sepatu dengan Cardi B. Dan hubungan Kanye West dengan Drake tidak se-bromance Colin Khoo dan Nick Young di Crazy Rich Asian. Mereka saling tidak suka (biasanya) karena alasan tertentu—atau bahkan tidak ada alasan yang jelas.

Irene Raflesia, M. Psi., seorang psikolog klinis dari Klinik Pelangi, Cibubur mengutip dari Byrne (1971) yang menyatakan bahwa kita umumnya tertarik pada orang yang memiliki kesamaan dengan diri kita. Kecenderungan ini membuat kita umumnya merasa jauh lebih mudah berkomunikasi dan memahami khususnya dengan orang-orang yang bertindak dengan cara-cara yang dapat kita mengerti. Sementara, “setiap orang belum tentu memiliki pandangan sama dalam mengambil sikap dan tindakan. Perbedaan gaya bertindak, bila tak disertai dengan pemahaman akan perbedaan itu, bisa saja memunculkan rasa kurang suka terhadap orang lain (begitu pun sebaliknya),” ujarnya.

Dan ini yang sedang kamu alami dan rasakan: seseorang sepertinya tidak menyukaimu. Namun mungkinkah ada (meski sangat sangat kecil) bahwa dia tidak menyukaimu karena tidak mengenalmu? Ini dalam rangka mencoba untuk lebih positif, alih-alih mencap mereka iri atau sirik pada kesuksesanmu. Pasalnya, di jaman media sosial dan instan ini, penyebab seseorang tidak menyukai orang lain bisa ajaib, misalnya hanya karena melihat lekukan kaki dan tangannya di postingan media sosial. Padahal tidak kenal secara personal! Atau, kenal (sedikit), tapi tetap tidak suka. Jika ini yang kamu alami dan rasakan saat ini, coba lakukan ini:

  • Kenali reaksi emosi kita terhadap situasi ini. Kita bisa saja marah, sedih, dan kecewa ketika mendapati orang tidak menyukai kita. Perasaan ini pun dapat membuat kita menjadi defensif atau malah menutup diri. Ketimbang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi ke depan, mengamati perasaan yang kita alami penting untuk membuat kita memilih langkah selanjutnya yang dapat kita lakukan.  
  • Pertimbangkan apa yang mendorong kamu bersikap defensif atau menutup diri. Saat menghadapi situasi negatif, otak kita terprogram untuk melindungi diri dari ancaman. Proses ini bukanlah suatu proses logis. Terkadang orang tidak menyadari dampak sikap atau perkataannya terhadap orang lain. Ini menjadi penting untuk mencari tahu apa maksud di balik tindakan orang lain terhadap kamu, apakah memang sengaja atau tidak disengaja.  
  • Evaluasi situasi terkait tindakan orang lain. Pastikan terlebih dahulu apakah orang ini bermaksud mengomentari ide/pikiran/tindakanmu, bukan betul-betul sengaja menyerangmu secara personal. "Hal ini sulit dilakukan ketika kita masih belum menyadari reaksi emosi kita. Jika tampaknya memang personal, pertimbangkan apakah hal ini perlu diselesaikan atau dapat diabaikan saja."  
  • Tanyakan pada dirimu beberapa pertanyaan penting ini. Seberapa penting penilaian orang ini mempengaruhi diri kamu atau karirmu? Bila penting, apa yang dapat kamu lakukan untuk tetap bersikap netral dan tidak membalas sikap orang tersebut? "Membalas tidak menyukai orang lain memang godaan besar dalam situasi ini, namun ini bukan solusi terbaik juga."

Ehm... lalu bagaimana jika rasa tidak suka itu muncul terhadap teman di kantor?

“Menyimpan rasa tidak suka terhadap rekan kerja atau menghadapi rekan yang tidak menyukai diri kita tentu menghabiskan energi kita. Emosi negatif ini akan menghambat kita untuk bekerja sama secara efektif di dalam perusahaan. Jika memang hubungan ini tidak dapat diperbaiki, sebaiknya kita mengurangi intensitas emosi kita guna melindungi dampak buruknya terhadap kinerja kita," tegasnya.

Dan ingat: “Manusia memang tidak ada yang sempurna. Kita semua membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup, mewarnai kehidupan, dan membentuk kepribadian kita," katanya. Dengan kata lain, "mencapai versi terbaik dari diri kita tanpa bantuan orang lain hanyalah ilusi belaka."

Kesimpulannya: kamu adalah manusia biasa, lengkap dengan kekurangan, kebutuhan, dan preferensi. Berusahalah menjadi yang terbaik dengan kondisimu, dan "tak perlu mencemaskan apakah orang lain suka atau tidak menyukai kita. Karena itu akan mencegah kita menjadi versi terbaik dari pribadi kita,” tegas Irene. 

Selanjutnya: sahabatmu, yep temanmu dari SMP, tiba-tiba tidak menyukaimu dan menjauh setiap kali kalian bertemu. Horor! Bagaimana menghadapi tali pertemanan yang rusak? Baca penjelasan psikolog ini.