Bagaimana Agar Tidak Kehilangan Teman Baik Saat Kamu Dimabuk Cinta

Bagaimana Agar Tidak Kehilangan Teman Baik Saat Kamu Dimabuk Cinta
ISTOCK

Punya pacar baru seringkali membuat kita lupa dengan sahabat!

Taruhan gaji seminggu: begitu kamu punya pasangan baru atau baru menikah, posisi teman baikmu dalam hierarki sosialmu akan turun beberapa tingkat, bahkan mungkin berada di urutan terakhir. Alias lupa mereka eksis di dunia ini pra-cinta terbarumu itu. Tidak perlu takut, malu mengakuinya dan defensif, karena kamu bukan satu-satunya orang yang melakukannya. Penelitian membuktikan bahwa begitu menjalin cinta dengan seseorang, kamu akan kehilangan dua orang teman dekat. Dan ketika memutuskan menikah... lebih parah lagi. 

"Penurunan paling drastis dalam pertemanan di hidup terjadi ketika orang-orang menikah," kata William Rawlins, seorang profesor komunikasi di Ohio University. "Dan ini ironis, karena pada [pesta pernikahan], orang-orang mengundang banyak teman mereka, ibaratnya [menjadi] sebuah pertemuan dramatis dan menyenangkan terakhir bagi kedua belah pihak, tapi kemudian menyusut." Pertemanan tersebut memudar, digantikan dengan pasangan (dan keinginan untuk selalu bersama-sama 24/7); untuk yang menikah, digantikan dengan pasangan, anak, dan karir.

Kita tahu persis (tapi entah kenapa pengetahuan ini tiba-tiba sleep mode on saat baru pacaran) bahwa pasangan bukan satu-satunya orang bisa membuat kita bahagia. Pasalnya, terlalu mengandalkan satu orang untuk mengisi kebutuhan berinteraksi sosial pada akhirnya akan membuat kedua pihak sulit bernafas, capek sendiri. Tidak bahagia. "Untuk memiliki hubungan yang menyenangkan, kamu membutuhkan kesenangan," kata Barbara Bloomfield, seorang konselor hubungan. "Hanya akan ada sedikit kesenangan dalam sebuah hubungan jika kalian selalu berdua sepanjang waktu. Terisolir dari orang lain tidak pernah baik. Kemungkinan besar kamu akan merasa depresi dan semakin lama hal itu berlangsung, hidup akan semakin suram," jelasnya. Namun, tetap saja teman tidak menjadi prioritas lagi. Pacar baru adalah hidup dan matimu. 

Sebuah studi selama 79 tahun (dan masih berlangsung) menyimpulkan sesuatu yang mungkin akan membuatmu mengatur prioritas tersebut, paling tidak menaikkan mereka dari prioritas ke-100 menjadi ke-20. Yakni, bahwa mereka yang tetap menjalin hubungan dengan keluarga, teman, dan komunitas akan "lebih bahagia, secara fisik lebih sehat dan hidup lebih lama dibandingkan yang kurang menjaga koneksi," kata Robert Waldinger, seorang psikiatris dan profesor dari Harvard Medical School dalam sebuah Ted Talks

Lantas bagaimana menjaga jalinan persahabatan—paling tidak dengan gengmu, dengan siapa kamu sudah bersumpah dengan tetesan darah untuk selalu ada saat suka dan duka? Sebelum menjawab itu, harap diingat semakin dewasa pertemanan akan semakin mengecil dan meruncing. Dan seiring berlalunya waktu, sebagian besar memang akan didedikasikan untuk pekerjaan dan keluarga—dan ini sesuatu yang normal (bahkan untuk mereka yang memutuskan untuk tidak menikah). Dan pada dasarnya, "kualitas pertemanan lebih penting dibandingkan kuantitas," tulis Ann Smith, penulis buku Grandchildren of Alcoholic and Overcoming Perfectionism. Menurutnya, beberapa teman dekat yang bisa mengerti, membuat kita merasa percaya diri dan aman, mengenal kita luar dalam dan bisa memberikan perspektif jujur saat dibutuhkan—lebih dari cukup. 

Jadi bagaimana caranya menjaga komunikasi dan hubungan dengan teman seperti yang digambarkan oleh Smith? Atau... sebenarnya mungkinkah melakukannya? Tidak semua teman senang dinomorsekiankan, menjadi sosok yang 'kalau ada maunya, susah aja menghubungi'? 

"Saya pikir kita harus belajar secara aktif untuk memprioritaskan pertemanan di dalam hidup kita," kata Kate Leaver, penulis buku The Friendship Cure. Kirim-mengirim pesan, berkomentar di media sosial atau mengucapkan selamat ulang tahun di Facebook adalah beberapa cara mempertahankan kontak, tapi lebih daripada itu Leaver berpendapat bahwa pertemuan langsung tidak bisa tergantikan. "Saya tahu sulit untuk menjaga anak, memiliki karir, merawat orangtua dan menjaga hubungan, tapi juga sangat, sangat penting untuk menyediakan waktu untuk pertemanan." 

Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi: putus dengan pacar atau bercerai. Namun, seringkali hubungan berakhir karena ekspektasi kita yang terlalu tinggi dari satu orang saja, atau terlalu mengandalkan pasangan kita untuk memenuhi kebutuhan emosional kita. Seandainya kamu butuh diingatkan: pasanganmu juga manusia biasa (bahkan Superman saja butuh Batman, Wonder Woman, Aquaman, Flash, selain Lois Lane). 

"Jika kita mengandalkan diri pada beberapa orang untuk kebutuhan emosional kita, kita akan lebih aman dan terlindungi dari rasa sakit hati. Kita terkadang terlalu menganggap remah pertemanan dan membuat kesalahan dengan mendefinisikannya sebagai hubungan yang didasarkan atas unsur kesenangan—dan memang menyenangkan!—tapi juga sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik kita," tegasnya.