Bagaimana Membuat Resolusi Keuanganmu Tahun Ini Berhasil

Bagaimana Membuat Resolusi Keuanganmu Tahun Ini Berhasil
Bagaimana Membuat Resolusi Keuanganmu Tahun Ini Berhasil

Resolusi yang benar-benar menjadi kenyataan. Per hari ini kemungkinan besar kamu sudah memiliki resolusi tahun 2018

Atau tidak sama sekali karena berpikir, "toh tidak akan berhasil." Namun bahkan ketika kita tidak mempunyai rencana spesifik apapun di tahun baru ini, rasanya mustahil menghindari fenomena yang oleh para ilmuwan diberi nama "the-fresh-start-effect": merasa seperti sedang memulai periode baru dan berbeda dalam hidup, sementara tahun sebelumnya dianggap sebagai sejarah. Salah satunya, memiliki rencana dan target baru dalam hal keuangan. Pertanyaannya: mengapa ekspektasi yang dibuat pada awal tahun dengan semangat berapi-api tersebut seringkali—lebih sering—berakhir dengan kekecewaan—dan ini terjadi hampir setiap tahun?  Atau, sebenarnya hm... perlukah kita membuat resolusi keuangan baru? 

"Resolusi keuangan merupakan mimpi ataupun tujuan keuangan yang ingin dicapai, dan perlu dimiliki agar saat merencanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai resolusi tersebut kita lebih semangat," kata Puspa Sagara dari bagian Business Development dari Jouska Financial

Menurutnya, memang biasanya resolusi keuangan dilakukan di awal tahun, meskipun tidak menutup kemungkinan membuatnya pada hari-hari biasa. "Banyak klien Jouska yang membuat resolusi keuangan setahun ke depan pada saat ulang tahun," katanya. "Akan tetapi momen pergantian tahun ini dirasa kebanyakan orang tepat karena dengan awal dan lembaran yang baru seseorang dapat membuat tujuan baru dalam hidupnya," Puspa berpendapat. 

Skenario yang seringkali terjadi: optimis happy ending, berekspektasi dan berasumsi resolusi keuangan ini pasti berhasil (PASTI. DIJAMIN.) Namun, hari, minggu dan bulan berganti, ternyata gagal. Sad ending. Bagian mana dari rencana tersebut yang salah? 

"Ketika ingin membuat resolusi keuangan, terlebih dahulu kita juga harus melihat kepada kondisi keuangan saat ini karena hal ini akan membuat kita dapat memutuskan tujuan keuangan yang tepat yang kita inginkan," Puspa mengingatkan."Misalkan kamu ingin memiliki rumah dalam waktu jangka setahun dengan penghasilan lima juta perbulan dan pengeluaran tiga juta per bulan—dan ini bukanlah hal yang mustahil. Hanya harus ada usaha ekstra jika ingin mewujudkan resolusi itu. Jadi, sebelum memutuskan resolusi keuangan, lihat dulu kondisi keuangan kita," tekannya. 

Setelah melihat, menimbang, mengingat, memperhatikan, akhirnya baru tentukan dan putuskan tujuan atau resolusi keuangan. "Lalu, buat action plan yang berisi cara-cara mencapai resolusi tersebut, tulis secara mendetail agar lebih mudah merealisasikannya," katanya.

Puspa memberikan contoh: kamu berpenghasilan 15 juta dan ingin mengumpulkan uang tabungan sebanyak 100 juta dalam setahun, maka action plan-nya harus bisa menyisihkan uang 8,4 juta perbulan. Hah? Jangan panik dulu, memang otomatis rencana ini pasti akan mempengaruhi arus keluar-masuk duit. Oleh karena itu, dibutuhkan konsistensi dan komitmen. Disiplin, apabila ingin tujuan tercapai. Benahi arus pengeluaran kita. "Dan kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan," Puspa menekankan. "Karena seringkali kita mengeluarkan uang untuk suatu barang yang sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan yang cuma cemilan-cemilan sore di kantor juga bisa menyebabkan ‘bocor halus’ dalam management cashflow sehingga membuat resolusi tersebut mustahil terwujud." 

Apabila merasa sepertinya keluar dari jalur resolusi ini, "Lihat lagi action plan itu," ujar Puspa. "Evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam beberapa rentang waktu tertentu," lanjutnya, "misalnya pertiga bulan untuk meluruskan dan memastikan tujuan setahun tersebut akan tercapai."

Atau jika kamu adalah tipe orang yang langsung pusing dan mual ketika melihat ratusan angka, "Minta bantuan financial adviser untuk merancang action plan, dan meninjaunya lagi setiap tiga bulan," Puspa menyarankan.

Datang dari seorang ahli keuangan, saran ini sebaiknya didengarkan dengan baik—dan silahkan dibuktikan.