Cerita 2 Sahabat yang Sukses Berbisnis Fashion di Usia Muda

Cerita 2 Sahabat yang Sukses Berbisnis Fashion di Usia Muda
Dok. Instagram @amandadheanisa

Parasayu Arizya dan Amanda Dhea, dua orang sahabat yang memutuskan berkolaborasi--tidak hanya untuk urusan pribadi tapi juga sukses berbisnis.

Apakah kamu berencana membuka bisnis dengan sahabatmu? Atau malah sedang melakoninya? Apapun yang sedang kamu jalani, Woop hanya ingin bilang: Semangat!

Menjalani bisnis itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang akan kita temukan seiring dengan perjalanan. Apalagi menjalaninya dengan sahabat, meski sudah mengenal ‘luar dalam’ tapi tetap saja rasa ‘tidak enakan’ pasti akan mengganggu profesionalitas. Ditambah lagi jika kita kesal dengannya, bisa-bisa urusan pribadi dibawa ke urusan kerjaan. Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang Parasayu Arizya Diandra, yang memilih Amanda DheaAyuwardhana--sahabatnya sejak kuliah bersama di London School of Public Relation, untuk menjadi rekan bisnisnya.

“Memilih Dhea itu, karena dia teman aku, dan dia juga ingin membuka bisnis. Kebetulan juga kita berdua punya visi misi dan taste yang sama dalam dunia fashion. Jadi nggak ada salahnya untuk memilih dia menjadi rekan bisnis aku,” ujar Paras yang ditemui Woop pada acara Woop Connect ‘SHE.E.O Women Making The Move di Ragil Coffee and Roastery, Jakarta.

Berbisnis dengan sahabat memang harus dimulai dari visi dan misi yang sejalan. Karena kalau tidak, bisnis yang kamu miliki tidak akan berjalan dengan lancar. Mungkin itulah yang menjadi alasan Paras memilih Dhea untuk menjalankan bisnis fashionnya dengan nama (baru): House of Parasayu.

Membuka bisnisnya pada Juni 2017 dengan nama Parasayu Atelier: @byparasayu, ternyata Paras melakukannya sendiri tanpa ada campur tangan Dhea di awal-awal bisnisnya. “Aku mulai sendiri dulu. Terus di awal tahun 2018, aku bareng temanku yang lain, berdua, menjalaninya. Tapi cuma berlangsung dua bulan saja, karena temanku ini memutuskan untuk kerja di bank. Baru di akhir 2018, Dhea bergabung menjalani bisnis ini bersamaku,” kata Paras.

img

Berarti sempat vakum?

“Iya, sempat vakum semenjak temannya Paras keluar dan memutuskan untuk kerja di tempat lain. Sampai akhirnya di 2018 akhir aku join dan kita rebranding dari awal. Seperti mengganti nama, konsep, dan idenya benar-benar dimulai dari awal lagi,” ujar Dhea.

Mungkin ini keputusan tepat yang diambil oleh Paras dalam hidupnya untuk menjadikan Dhea--tidak hanya sebagai seorang sahabat untuk urusan pribadi tapi juga menjadi rekan bisnis kepercayaannya. Meski bisnis yang dijalankan oleh Paras dan Dhea adalah bisnis yang sudah banyak dimiliki oleh semua orang, hal itu tidak membuat bisnisnya hanya berjalan di tempat saja. Karena menurutnya omzet yang didapatkan lumayan besar.

“Biasanya kita satu bulan bikin ready-to-wear sekitar 15 pieces. Alhamdulillah, dalam waktu satu bulan, setengahnya tuh udah terjual. Jadi bulan selanjutnya biasanya hanya untuk menghabiskan. Karena kita bikin satu season itu untuk dua bulan. Tapi untuk yang costume, setiap bulan, alhamdulillah ada. Bisa sampai enam baju. Mulai dari kebaya ataupun outerwear. Biasanya lebih ke acara-acara, wisuda atau lamaran, kalau yang costume,” jelas Paras.

“Sedang kalau omzet, bulan ini--bulan April-- bisa sampai 8 juta. Itupun belum semua baju terjual, baru hanya beberapa baju saja,” tambah Dhea.

Karena baju yang dijualnya terlihat semi formal dan formal. Saya penasaran dengan konsumen dari House of Parasayu. Siapa saja pembelinya?

“Biasanya sih yang beli paling seumuran kita. Pokoknya umur 18 sampai 25 tahun. Tapi ada juga yang 30an sih. Karena baju kita itu semi formal,” jawab Paras dan Dhea, bersama.

img

Menjalani bisnis tanpa ada duka? Rasanya tidak mungkin ada di dunia ini. Semua orang pasti pernah mengalami hal-hal tidak mengenakan dalam hidupnya. Apakah Paras dan Dhea pernah juga merasakannya?