Depresi: Apa Arti, Gejala dan Cara Menghadapinya?

Depresi: Apa Arti, Gejala dan Cara Menghadapinya?
ISTOCK

Agar tidak menderita dalam diam. 

Bunuh diri menjadi topik pembicaraan paling hangat akhir-akhir ini. Selebriti dan awam tidak kebal terhadap isu ini. Menurut data WHO (World Health Organization) ada 800.000 ribu orang yang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Dan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, jumlah orang yang melakukan bunuh diri lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kematian akibat perang, konflik dan bencana alam. Dan kisaran umur orang yang melakukan bunuh diri adalah generasi muda yang berumur 15 sampai 29 tahun.

Tidak ada satu alasan yang pasti mengapa seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, tapi beberapa faktor bisa meningkatkan resikonya. Salah satunya gangguan kesehatan mental—dan depresi menjadi faktor tertinggi

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan depresi? Apa saja yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara mengenali tanda-tandanya.

Irma Gustiana A, M. Psi, Psi, seorang psikolog anak dan keluarga dari Irma and Co. menjelaskan bahwa, “depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang terjadi sedikitnya selama dua minggu atau lebih. Biasanya mempengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati atau mood, dan aktivitas sehari-hari. Seseorang yang depresi akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan minat dan menyalahkan diri sendiri.”

Menurut Irma tanda-tandanya bisa dilihat. Pertama, dari gejala psikologis yang muncul akibat depresi, antara lain merasa sedih secara berkepanjangan, cemas, putus asa, mudah menangis, merasa tidak berharga, tidak percaya diri, negative thinking, kehilangan motivasi, dan memiliki keinginan untuk bunuh diri atau mencoba untuk bunuh diri. Kedua, dari fisik, gejala depresi bisa dilihat dari gangguan makan dan tidur, mudah lelah, sakit kepala, berat badan berubah, merasa ada bagian yang sakit atau gangguan pencernaan tanpa penyebab fisik. 

“Biasanya raut wajah orang yang mengalami depresi itu lebih terlihat pucat, sedih, dan tidak bersemangat,” jelas Irma. 

Apabila kita mempunyai teman yang sedang merasakan depresi, apa yang harus kita lakukan? “Berikan dukungan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan harga diri yang positif. Jika depresinya terlihat cukup berat, kita sebagai teman harus waspada. Bisa mulai mengajaknya untuk konsultasi pada psikolog atau psikiater.”

“Satu hal lagi yang sebaiknya jangan kita lakukan di depan teman yang sedang depresi yaitu kita jangan pernah menjauhinya, dan menganggap persoalannya enteng atau biasa saja, serta melontarkan kata-kata yang terkesan tidak berempati."