Dita Soedarjo Punya Pesan Buat Para Perempuan yang Jadi Bos

Dita Soedarjo Punya Pesan Buat Para Perempuan yang Jadi Bos
Dok. Alexander Suryo/Woop

Dita Soedarjo dikenal sebagai bos es krim high-end Haagen-Dazs Indonesia. Dita Soedarjo punya pesan buat para bos perempuan.

Seperti yang kita ketahui, Dita Soedarjo merupakan salah satu perempuan inspiratif Indonesia. Kini Dita Soedarjo tak hanya memimpin perusahaan besar seperti Haagen-Dazs Indonesia tapi juga mendirikan clothing brand dan bisnis bulu mata. 

Yap, Dita Soedarjo bisnis busana dengan nama Dignity Woman. Sementara bulu mata dinamakan Dlicate. Dita Soedarjo bahkan mengelola yayasan sosial Let’s Share yang sudah dibina oleh keluarganya sejak dulu. 

img

Sebagai seorang pimpinan atau bisa dibilang atasan, Dita Soedarjo memiliki pesan buat para perempuan yang memiliki posisi serupa. Untuk menjadi seorang leader tidak melulu harus galak dan kelihatan arogan agar dihormati. Justru hal tersebut bisa membuat karyawan patah semangat. 

Dita Soedarjo lebih menyarankan agar bisa menjalin komunikasi dengan baik kepada karyawan. Dengan menganggap karyawan adalah teman, Dita Soedarjo yakin kalau tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai.

Actually, I never try to be a leader, I try to just be their friend and I open to their critics malah mereka kan lebih tua kan mostly in my team. So, I need their experience. Aku malah aku balikin situasinya, I think I learn from them,” kata Dita Soedarjo kepada Woop saat diwawancarai secara eksklusif di kawasan Patal Senayan, Jakarta Selatan. 

Diskusi menjadi poin penting utama yang perlu dipahami bos perempuan menurut Dita Soedarjo. Mungkin banyak dari kamu yang memiliki ego tinggi dalam memutuskan sesuatu. Namun kamu perlu melihat dari berbagai sisi dan kontrol diri.

Dita Soedarjo selalu berusaha mengontrol diri agar tidak merusak bisnis. Ia merasa kesuksesan tak bisa diraih sendiri tapi perlu dukungan tim. Tak lupa tetap taat aturan walaupun kamu adalah pimpinannya. 

“Aku belajar ikut peraturan karena itu sesuatu yang aku bilang anak milenial susah setengah mati untuk doing that right? Kita tuh paling rebellious, terus kita sok tahu, kita maunya just do our own thing. Di situ malah aku lebih belajar, kemudian karakternya terbentuk.” tambahnya.

Selanjutnya: baca pula kisah perjuangan Dita Soedarjo membangun Haagen-Dazs Indonesia dan bagaimana ia pernah diselingkuhi mantan kekasih.