Duh, Karier Terancam Jika Mengeluh Soal Pelecehan di Tempat Kerja

Duh, Karier Terancam Jika Mengeluh Soal Pelecehan di Tempat Kerja
iStock

Apa kamu pernah mendapatkan pelecehan di tempat kerja? Haruskah berbicara?

Kini perempuan tidak lagi bungkam, apalagi soal pelecehan yang dialaminya. Meski demikian, sejumlah perempuan memilih untuk diam saja karena takut memiliki masalah dengan ‘yang berkuasa’. Kamu ‘tim’ yang mana?

Pelecehan seksual memang bisa terjadi di mana-mana, termasuk tempat kerja. Bahkan fakta dari penelitian mengungkap bahwa mengeuh pelecehan di tempat kerja bisa mengancam kariermu.

img

Sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan bahwa perempuan merasa kurang aman di tempat kerja. Lebih dari setengah partisipan percaya kalau mengangkat masalah pelecehan akan berdampak pada karier korban. 

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh SurveyMonkey (platform survei) untuk LeanIn.org—sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh COO Facebook, Sheryl Sandberg—untuk mendukung pekerja perempuan, para peneliti mewawancarai lebih dari 5 ribu profesional dan mengajukan banyak pertanyaan terkait pelecehan di tempat kerja. Pertanyaan meliputi seberapa aman yang mereka rasakan di kantor, kebijakan perusahaan, dan lain sebagainya.

Hasilnya lebih positif sebenarnya, sekitar 68% dari peserta percaya pelecehan di tempat kerja kini dianggap lebih serius. Hanya sekitar 8% responden percaya kalau tuduhan akan pelecehan yang ditujukan kepada seseorang bisa menjadi boomerang buat dirinya.

img

Sebagian besar responden merasa pelaku pelecehan—terutama karyawan dengan kinerja yang baik di tempat kerja—tidak dihukum secara memadai. Hanya 16% yang setuju kalau karyawan berkinerja tinggi yang bersalah karena berperilaku tidak pantas akan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Ironisnya lagi, sekitar 55% dari peserta percaya bahwa korban pelecehan jika mengeluhkan masalah yang dialami ke perusahaan maka akan berdampak besar pada kariernya. Tidak hanya itu, 69%—tujuh dari 10 peserta—percaya konsekuensinya akan berangsur panjang untuk korban.

Sementara 46% pekerja percaya perusahaan mereka akan mengambil tindakan yang bijak untuk mengatasi masalah pelecehan. Langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan termasuk kebijakan pelecehan seksual, memberikan panduan tentang cara melaporkan masalah, serta berbicara bagaimana perilaku yang sesuai di tempat kerja.

Dalam temuan lainnya, 60% karyawan pria ragu untuk berinteraksi dengan rekan perempuan mereka. Ini bersinggungan dengan fakta mengenai pelecehan di tempat kerja yang korbannya lebih banyak perempuan.

82% dari para profesional sepakat bahwa tempat kerja tidak menghalangi mereka untuk bersosialisasi atau bahkan bepergian dengan lawan jenis. Ini bukan kebijakan perusahaan tapi proses pemikiran individu yang nantinya bisa mengarah pada perlakuan tidak adil di kantor.

Selanjutnya: begini cara mengusir malas bekerja di bulan puasa. Simak artikel lanjutannya di sini.