Eh, Benar ya: Rambut Bisa Kebal dengan Sampo yang Sudah Dipakai Bertahun-tahun?

Eh, Benar ya: Rambut Bisa Kebal dengan Sampo yang Sudah Dipakai Bertahun-tahun?
ISTOCK

Serius, ingin tahu.

Rasanya permintaan kita terhadap sebuah sampo sangat sederhana: membersihkan kulit kepala dan rambut dengan benar. Oleh karena itu, tidak heran ketika sudah menemukan produk yang tepat, selamanya dipakai—dari umur lima tahun sampai sekarang. Namun, konon katanya memakai sampo yang sama sepanjang hidup membuat rambut kebal dan efek apapun yang kita inginkan dari sampo tersebut—mengembangkan, meluruskan, melembutkan, menghindari lepek—gagal. Benarkah?

"Diluruskan dulu ya, tidak ada istilah kebal terhadap sampo,” ujar dr. Eddy Karta, Sp.KK., seorang dermatolog. "Yang ada ialah," lanjutnya, "memilih sampo dan exfoliator scalp haruslah yang cocok sesuai gaya hidupnya dan jenis kulitnya. Misalnya nih, jika kulit kepalanya sensitif disarankan tidak usah exfoliate atau scrubbing, karena itu bisa memacu iritasi dan nyeri. Tapi sebaliknya yang setiap hari memakai lebih dari tiga macam produk rambut—mousse, hairspray, leave-on, dry shampoo dan sebagainya—setidaknya seminggu sekali melakukan exfoliate dan wet shampoo agar tidak berketombe dan gatal." 

Jadi, tidak benar nih: jika menggunakan sampo yang sama terus-menerus akan bisa membuatnya tidak efektif? 

“Efektif saja selama memang sesuai dengan kebutuhan rambut dan kulit kepala, ya,” jawabnya. Hmm... “Sebenarnya sama saja, rambut dan kulit kepala bisa terkena masalah juga. Ya, seperti kulit pada umumnya, kulit kepala juga bisa terkena penyakit. 'Kan tidak melulu masalah efektivitas sampo saja, rambut juga bisa rontok karena badan sedang terkena infeksi, bukan karena sampo yang tidak bagus atau tidak menyuburkan rambut,” terangnya.

Jadi, bukan salah sampo, tapi ada faktor-faktor lain yang mengubah kebutuhan sampo kita. Namun, sebenarnya adakah tanda atau ciri yang diberikan rambut, jika sampo yang digunakan memang sudah tidak efektif lagi?

“Secara umum jika memakai produk perawatan rambut, tapi setelah itu muncul gejala-gejala penyerta seperti rambut rontok, rambut terihat kusam dan tidak berkilau, berketombe, serta ada bercak-bercak merah iritasi pada kulit kepala, inilah tanda-tanda sampo atau produk perawatan rambut tidak cocok," jawabnya. Dan jika pencarian sampo belahan jiwa ini tidak kunjung terpecahkan, "jangan lupa datang ke dokter. Karena ada kemungkinan itu adalah penyakit kulit atau sensitivitas kulit kepala yang harus dicari solusinya,” jawab Eddy.

Menurut Eddy, masalah rambut tidak hanya diakibatkan dari kesalahan memilih produk rambut. "Penyebabnya bisa dari diri sendiri yang sedang sakit atau memiliki hipersensitivitas atau alergi (iritasi) berlebihan pada produk-produk umum. Atau, memang sampo yang digunakan mengandung bahan berbahaya, yaitu sulfate paraben, dan mineral oil yang cenderung keras.”

Membuat merinding. Lantas, apakah ketika muncul masalah pada rambut dan kulit kepala, haruskah kita buru-buru mengganti sampo?

"Tergantung,” tegasnya. "Seringnya seseorang yang pindah atau menggonta-ganti merek sampo itu karena kecewa. Namun bisa saja sampo baru yang kamu gunakan itu keras, akibat dari banyaknya deterjen yang menjadi bahan baku sampo. Akhirnya membuat rambut rontok dan kusam lagi. Karena setiap masalah yang dihadapi orang berbeda-beda, kebutuhannya juga berbeda-beda. Masalah-masalah seperti ketombe dan gatal secara terus menerus, atau bercak kemerahan di kepala bisa jadi masalah kulit. Konsultasikanlah terlebih dahulu ke dokter,” saran Eddy.