Jika Hari Ini Sangat Butuh Uang, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

Jika Hari Ini Sangat Butuh Uang, Apa yang Kamu Lakukan?
ISTOCK

Tepatkah meminjam dari teman? Ini saran dari seorang konsultan keuangan.

Bilang saja, minggu ini kamu sangat butuh uang. Mendesak. Misalnya, untuk melunasi biaya rawat inap di rumah sakit karena sakit gigi—atau ingin membeli sebuah jaket hijau limited edition dari hm... Balenciaga. Hei, tidak ada yang menghakimi di sini, setiap orang memiliki prioritas yang dan definisi "urgensi" yang berbeda-beda! Terlebih, Balenciaga bisa menjadi sebuah investasi

Oke, jadi kamu butuh duit, secepatnya. Segera. Tidak pakai lama. Lalu, apa yang sebaiknya kamu lakukan? Apakah cara paling jempolan adalah membongkar tabungan, atau meminjam duit kepada perusahaan-perusahaan daring? Untuk itu Woop bertanya kepada Eko Endarto, seorang konsultan keuangan dari Finansia Consulting. Pastinya, menurutnya setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, jadi harus dipikirkan baik-baik. Berikut penjelasannya. 

SKENARIO #1: MENGAMBIL TABUNGAN DARI BANK 

"Tabungan dalam hal ini diartikan sebagai dana cadangan," jelasnya melalui email. "Kalau memang demikian, maka peruntukannya sudah benar. Kalau ada pengeluaran yang sifatnya di luar rutin dan urgent harus dikeluarkan, maka dana cadangan dari tabungan adalah langkah pertama yang harus dilakukan."

SKENARIO #2: MENGGADAIKAN SESUATU

"Bisa juga dilakukan, tapi dengan kondisi tidak ada dana darurat," ujarnya. Artinya, jika uang di rekening tabunganmu hanya tersisa batas minimal saldo, cara ini mungkin bisa dipertimbangkan. Apa yang sebaiknya digadaikan? Menurut Eko, aset berharga atau barang bergerak. "Yang harus diperhatikan, sebaiknya aset yang digadai bukan aset yang kita butuhkan. Misal gadai motor yang kita pakai untuk kerja, ya akan merugikan kita akhirnya," katanya. 

SKENARIO #3: MEMINJAM UANG DARI TEMAN 

Hei, bukankah itu gunanya teman? Dan Eko memberikan persetujuannya. "Jalan ini cukup baik, karena memberi fleksibilitas dari sisi bunga, karena biasanya pinjam dari teman tidak dikenakan bunga. Namun reputasi bisa turun di mata kolega apalagi bila pinjaman untuk hal yang konsumtif," jelasnya. Oh, tidak—tas Gucci terbaru!

"Kalau dengan teman tetap ada bunga, sebaiknya pakai fasilitas lain saja, misalnya gadai atau pinjam kantor dan lainnya," ingatnya. Ini dalam rangka menjaga reputasi kita di mata teman. Dan kalaupun kamu tetap memilih metode ini, saran Eko: "Kalau bisa jangan sampai telat bayar, karena ini masalah kepercayaan pribadi apalagi teman." 

SKENARIO #4: GESEK TUNAI KARTU KREDIT

"Solusi ya, tapi bukan solusi terbaik," terang Eko. Oh, kenapa? "Bunga kartu kredit tinggi dan bisa bunga berbunga, artinya bunga pinjaman yang tidak terbayar bulan ini bisa jadi penghitung bunga di bulan depan." Bunga kemudian berbunga, lalu berbunga lagi, argh... susah menghitungnya, apalagi membayar. Yep, benar sekali! 

SKENARIO #5. MEMINJAM DARI APLIKASI DARING

Keuntungan hidup di era bersamaan dengan Elon Musk, Jeff Bezos, Jack Ma dan Mark Zuckerberg: teknologi mempermudah hidup, meminjam uang tidak perlu mengantri berjam-jam di bank atau kantor pegadaian. Atau, merasa malu di depan teman saat ingin melakukannya. Dan ini bukan sebuah solusi yang buruk. "Bisa sebagai solusi, tapi kembali harus diperhatikan tingkat bunga dan kemudahan pembayaran. Jangan sampai bunga pinjaman nantinya malah memberatkan. Harus sangat diperhatikan karena terdapat pinjaman online yang bunganya lebih besar dari bunga kartu kredit," Eko mengingatkan. 

Nah, dari kelima skenario itu, manakah yang paling minim risiko? Menurut Eko, jika diurutkan dari yang paling rendah risikonya, beginilah bentuknya: 

1. Tabungan dana cadangan

2. Pinjam teman dengan tanpa bunga atau bunga rendah

3. Pegadaian

4. Pinjaman online yang tidak memberatkan

5. Kartu kredit

Ouch—siapa yang menyangka jika kartu kredit seharusnya menjadi pilihan terakhir! Oleh karena itu, baca tips bagaimana agar terbebas dari tumpukan utang kartu kredit.