Kamu Halu Jika Berpikir Semua Temanmu Menyukaimu (Setengahnya Merasa Sebaliknya)

Kamu Halu Jika Berpikir Semua Temanmu Menyukaimu (Setengahnya Merasa Sebaliknya)
ISTOCK

Kita hanya mampu memiliki 5 "jatah" teman baik.

Jika selama ini kamu merasa semua temanmu (yang jumlahnya ratusan atau puluhan itu) menyukai dan mencintaimu—maafkan, kamu sepertinya terlalu pede, dan halu

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal sains PLOS One menyimpulkan bahwa orang-orang ternyata tidak terlalu ahli mengetahui siapa yang bisa disebut teman baik. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa hanya 50% dari pertemanan yang benar-benar bersifat timbal balik, artinya hanya setengah dari jumlah temanmu yang menyukaimu seperti yang kamu pikirkan. Ow-ow. 

Untuk mempelajari bagaimana individu mengartikan pertemanan, para penelitian melakukan self-reported survey dari 84 pelajar dengan usia antara 23 sampai 38 tahun. Mereka diminta untuk memberikan skor atas semua siswa di kelas mereka dari skala 0 sampai 5. Nilai 0 berarti "saya tidak kenal orang ini," atau skor 3 berarti "teman", dan 5 mengindikasikan "salah satu teman terbaik saya." Sebagai balasannya, para partisipan juga diminta untuk menebak skor yang diberikan oleh teman mereka. 

Kesimpulannya memperlihatkan bahwa sebagian besar partisipan berasumsi bahwa individu yang dianggap mereka sebagai teman juga merasakan hal yang sama: 94% peserta mengharapkan orang-orang yang masuk ke dalam kategori "teman baik" mereka juga akan memberikan skor dan kategori yang sama. Akan tetapi, para peneliti menemukan bahwa hampir setengah dari pertemanan sama sekali tidak timbal balik. Yep, studi ini terbilang kecil, tapi penemuan ini konsisten dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan topik yang mirip. Sebuah studi dari tahun 2011 menemukan bahwa hanya 45% benar-benar mutual, sementara di tahun 2005 sebuah penelitian menyimpulkan bahwa hanya 34% dari hubungan pertemanan yang merasakan hal yang sama. Alias, sama-sama suka. 

"Orang-orang tidak suka mendengar bahwa orang-orang yang mereka anggap sebagai teman sebenarnya tidak merasakan hal yang sama," kata Alex Pentland, peneliti dan penulis penelitian tersebut, kepada The New York Times. Menurutnya, ketidakmampuan untuk mengerti siapa yang bisa disebut teman sejati ini sebenarnya bisa dikaitkan dengan fakta bahwa banyak orang yang kesulitan mendefinisikan apa sebenarnya arti pertemanan.

Jika studi ini membuatmu patah hati karena berpikir bahwa bisa jadi tidak memiliki teman yang sebanyak yang kamu kira—tidak perlu. Menurut seorang psikolog, Robin I.M. Dunbar, hubungan pertemanan memiliki beberapa lapisan, dan mayoritas orang sebenarnya tidak mampu menjaga pertemanan sejati dalam jumlah besar pada saat yang bersamaan. "Ada batasan waktu dan persediaan emosi yang bisa kita distribusikan, sehingga kita hanya memiliki jatah untuk lima hubungan paling intens," kata Dunbar. "Orang-orang mungkin mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari lima, tapi kamu bisa yakin bahwa hubungan tersebut bukanlah pertemanan dengan kualitas tinggi."

Lima? Siapakah mereka. Silakan membuat daftarnya—dan jaga baik-baik.