Ketika Teman Pria Suka denganmu, Kenali 6 Tanda-tanda Ini

Ketika Teman Pria Suka denganmu, Kenali 6 Tanda-tanda Ini!
ISTOCK

Memiliki teman pria memang menyenangkan. Namun, bagaimana jika hubungan itu malah menjadi sebuah “friendzone”?

Bukan ingin membuatmu percaya diri. Tapi rasanya dia menyukai kamu . Hmm... Sebentar, bukankah dia salah satu teman priamu? Ah.. Pasti pernah merasa hal seperti itu. Saat kamu merasa bahwa si teman baik ini sebenarnya sedang menaruh perasaan kepadamu. Apalagi jika sinyal-sinyal cinta mulai dia berikan. Sebelum kamu menganggap hal itu serius, mari kenali tanda-tandanya.

Curi-Curi Pandang. Biasanya, apasih yang kamu lakukan saat suka dengan seseorang? Pasti ingin melihat wajahnya terus’kan? Jika teman pria-mu melakukan hal itu bisa jadi dia memang menyukai-mu. Cobalah untuk menatap balik wajahnya.  

Selalu Berusaha Mengganggu. Semakin kamu marah, semakin senang dia mengganggumu. Well, mungkin ini adalah salah satu cara agar dia bisa mendapat perhatian lebih darimu lho.

Selalu Mencari Kamu. Ini memang hal yang sepele, tapi saat dia selalu mencaritahu dimana keberadaanmu. Bisa jadi ini adalah sebuah tanda bahwa dia menyukaimu. Karena tanpa disadari, dia sedang memberikan perhatian khusus kepadamu.

Selalu Mengingat Perkataanmu. Ah, senang rasanya jika perkataanmu selalu diingat oleh seseorang. Bahkan, sampai kata-kata yang tidak penting. Jika dia memang mengingatnya bisa jadi itu adalah tanda bahwa yang ada dipikirannya hanya ada kamu. He always remember everything about you!

Sering Memuji. Tanpa disadari olehmu, si dia sering sekali memuji kamu. Meski tidak langsung dan tidak menggunakan kata-kata yang manis, tapi biasanya hal itu menjadi hal jujur dari dirinya. 

Selalu Ingin Bersama. Si dia tidak akan pernah meninggalkanmu dalam keadaan sendiri. Dengan baik hati, dia selalu akan ada disampingmu, kapan saja. Serius. 

Selanjutnya: dulu kamu memiliki sahabat baik. Tapi sahabatmu malah menjauhi kamu hanya karena seorang pria. Kemudian, secara tiba-tiba dia kembali lagi dihidupmu. Haruskah kita menerimanya lagi?