Kita Sering Mendengar IniTapi Apa Sebenarnya Radikal Bebas?

Kita Sering Mendengar IniTapi Apa Sebenarnya Radikal Bebas?
ISTOCK

Saatnya menyegarkan ingatan kita.

Mendengar sesuatu lebih dari 20 kali dalam sehari saat iklan produk kulit muncul di media, bukan berarti kita paham dengan hal tersebut. Bahkan, bisa jadi karena saking seringnya, malah cuma mengangguk-angguk dan merespon dengan 'oh' sehingga akhirnya mati rasa. Salah satunya: radikal bebas. Apa sih, sebenarnya 'mantra yang menakutkan' ini, yang seringkali dipakai produsen kecantikan untuk membuat kita buru-buru dan histeris membeli produk mereka?

"Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mudah bereaksi dengan molekul penting dari tubuh kita, termasuk DNA, lemak dan protein. Radikal bebas ini terbentuk karena molekul yang memiliki satu elektron terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga tidak stabil. Radikal bebas mencoba untuk mencuri atau memberikan elektron yang dimilikinya ke molekul lain, sehingga mengubah struktur kimianya, terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita,” terang Dr. dr. Dhelya Widasmara, Sp.KK, seorang dermatolog dari eLBe Clinic, Malang.

Selain dari dalam tubuh (endogen), radikal bebas juga berasal dari luar (eksogen), yakni dari polusi udara, radiasi UV, sinar X, pestisida dan asap rokok). 

“Radikal bebas terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita. Namun, bisa berasal dari lingkungan yang diakibatkan oleh sinar UV dimana lapisan ozon mengalami penurunan, dikarenakan adanya global warming, polusi dari kendaraan bermotor, industri, asap rokok, pendingin ruangan, obat-obatan dan makanan yang tidak sehat,” katanya.

Banyak, ya! Intinya, menurut Dhelya ada 8 jenis hal yang bisa menimbulkan radikal bebas dan wajib kamu tahu: 

1. POLUSI UDARA

Polusi dari kendaraan bermotor, industri, asap rokok, mesin fotokopi, pendingin ruangan, dan makanan yang tidak sehat merupakan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh manusia. "Ditambah dengan proses alami respirasi dan fungsi metabolisme yang buruk di dalam tubuh juga menjadi penyebab internal yang meningkatkan radikal bebas dalam tubuh."

2. ASAP ROKOK

Oksidan dalam rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan yang besar terjadinya kerusakan saluran pernafasan. Diperkirakan bahwa setiap hisapan rokok mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar. Bahan-bahan itu meliputi aldehida, epoxida, peroxida, dan radikal bebas lainnya yang mungkin cukup berumur panjang dan bertahan hingga menyebabkan kerusakan alveoli paru. Bahan lainnya seperti nitrit oksida, radikal peroksil, dan radikal yang mengandung karbon ada dalam fase gas; yang mengandung radikal lain tapi masih relatif stabil ada dalam fase tar.

3. RADIASI UV

Matahari memancarkan sinar dengan radiasi panjang gelombang dengan rentang yang sangat lebar, tetapi yang masuk ke Bumi dan mendapat perhatian khusus adalah sinar ultra violet yang memiliki energi cukup besar. Hal ini dapat memicu, bahkan menimbulkan radikal bebas dalam tubuh, terutama kulit. 

4. PESTISIDA

Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hal ini disebabkan pestisida bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat. Di samping itu, residu kimia yang beracun tertinggal pada produk pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit degeneratif.

5. OBAT-OBATAN

Beberapa macam obat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam bentuk peningkatan tekanan oksigen. Bahan-bahan tersebut bereaksi bersama hiperoksia dapat mempercepat tingkat kerusakan. Termasuk di dalamnya antibiotika kelompok quinoid atau berikatan logam untuk aktivitasnya (nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin), dan methotrexate, yang memiliki aktivitas pro-oksidan.