Makanan yang Dikonsumsi dan Sebaiknya Dihindari Jika Ingin Hamil

Makanan yang Dikonsumsi dan Sebaiknya Dihindari Jika Ingin Hamil
ISTOCK

Meningkatkan kesuburan.

Ada banyak mitos tentang apa yang boleh atau dilarang perempuan dan laki-laki ketika ingin memiliki anak. Si anu mewanti-wanti sayur X, si inu melarang keras buah Z. Namun, sebuah studi (akhirnya) menemukan apa yang sebaiknya dimakan saat ingin memiliki anak.

Diterbitkan di American Journal of Obstetrics and Gynaecology, para peneliti dari Universitas Harvard meneliti data yang berkaitan dengan nutrisi dan fertilitas. Pada intinya, mereka menyimpulkan bahwa baik laki-laki dan perempuan sebaiknya memiliki pola makan yang banyak mengonsumsi produk ikan, unggas, gandum utuh, buah dan sayuran. Para peneliti menyimpulkan dengan melakukan hal ini, tingkat kesuburan perempuan meningkat dan kualitas sperma laki-laki membaik. 

Dan apa yang sebaiknya dihindari? Penelitian ini menyarankan agar calon ibu dan ayah sebaiknya berusaha membatasi asupan asam lemak trans yang ditemukan di makanan olahan seperti kue, biskuit dan margarine. Oh, oh, untuk yang penasaran apakah kopi bisa mempengaruhi kesuburan, studi ini menemukan bahwa baik produk susu, kacang kedelai, maupun kafein tidak membantu atau pun menghalangi fertilitas. 

Untuk lebih detail, hasilnya sebagai berikut: 

Perempuan sebaiknya mengonsumsi: 

  • Salmon
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Bayam
  • Gandum utuh 
  • Buah dan sayuran 

Laki-laki sebaiknya mengonsumsi: 

  • Dark chocolate
  • Buah beri
  • Buah sitrus
  • Ikan 
  • Ayam
  • Gandum utuh 

Mengapa laki-laki disarankan untuk mengonsumsi beri, buah-buahan sitrus dan dark chocolate? Karena penting bagi pria untuk mempertahankan level asupan antioksidan. Sementara untuk daging merah dan ikan, para peneliti ini mengatakan bahwa jika sudah terkontaminasi oleh racun-racun dari lingkungan, kemungkinan besar bisa mengakibatkan resiko yang tidak diinginkan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih jauh untuk subjek tersebut. 

Perlu dipahami: hasil penelitian ini tidak lantas menjadi "kitab sucimu" dan dibawa kemana-mana setiap kali mau makan. Pasalnya, para peneliti ini sendiri mengakui bahwa hasil studi ini masih membutuhkan pembuktian lanjut. Jadi, mantra (ter)aman: tidak ada salahnya mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang.