Penyebab Anak Lakukan Bullying: Kurang Bermain!

Penyebab Anak Lakukan Bullying: Kurang Bermain!
ISTIMEWA

Apa penyebab anak jadi pelaku bullying? Ternyata ahli mengatakan bahwa salah satu faktornya karena kurang bermain.

Kasus yang menimpa anak SMP bernama Audrey di Pontianak menyita perhatian banyak pihak. Bahkan tagar #JusticeforAudrey sampai mendunia. Kasus perundungan tersebut mengundang kemarahan dari masyarakat Indonesia. 

Dilaporkan kalau perundungan yang dialami Audrey dilakukan oleh lebih dari satu siswa SMA hanya karena masalah 'hubungan asmara' yang masih belum jelas faktanya. Kabarnya para perundung dengan sadar melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap Audrey hingga dilarikan ke rumah sakit.

img

Kok bisa anak masih berusia di bawah 17 tahun melakukan perundungan dengan sesama teman perempuan hingga menyebabkan ‘luka berat’ bagi si korban? Salah satu penyebabnya karena kurang bermain waktu kecil. Psikolog Anna Surti Ariani,S.Psi., M.Si., mencoba menjawab mengapa anak bisa melakukan bullying terhadap temannya?

“Sebenarnya kenapa seorang anak melakukan tindakan kriminal dan bullying itu karena ada kebutuhan untuk diterima, kebutuhan untuk menguasai diri dan teman-temannya. Kenapa kebutuhan ini muncul? Karena mereka seperti tidak diterima waktu kecil. Misalnya waktu kecil aktivitasnya itu-itu aja kayak belajar, les, belajar, les, sehingga emosinya nggak bisa menumpahkan sesuatu yang spontan. Emosinya jadi di situ-situ saja. Nah, lewat proses bermain kita belajar bersama, kompetisi sehat, dan sebagainya. Andaikan anak kita punya banyak ide bermain yang bermanfaat mereka nggak perlu melakukan bullying,” ujar psikolog dengan sapaan akrab Nina itu saat diwawancara usai acara Wonderfest di restoran Lewis & Carroll, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).

Untuk itu, Nina menyarankan kepada orangtua agar mengajak anak bermain sejak kecil. Biarkan anak mengeksplor diri dengan permainan mereka namun tetap diarahkan. Permainan yang sehat bisa membuat anak terhindar dari sikap suka melakukan bullying

“Saya prihatin sekali dengan segala hal tentang bullying. Cuma yang perlu kita cermati, kita mestinya bisa kasih ide-ide permainan yang lebih positif buat anak kita. Aktivitas bermain sejak kecil bisa mencegah mereka berbuat bullying. Nggak hanya saat kecil tapi harus berkelanjutan dan sesuai usia karena setiap tahapan permainannya berbeda-beda,” kata Nina lagi. 

Nina menambahkan, bermain tak hanya mencegah anak menjadi pelaku bullying tapi juga membantu merehabilitasi mereka yang pernah melakukan perundungan. Maksudnya bagaimana ya?

“Sebetulnya beberapa psikoterapi terutama pada anak dan remaja itu proses bermain. Mengembalikan dia ke proses bermain. Ada teknik-tekniknya, ada aktivitas yang memang sesuai dengan pemahaman psikologinya. Itu ide bermainnya bisa dari mana pun. Biasanya anak-anak yang sampai melakukan tindak kekerasan dan sebagainya saat terapi, proses bermainnya bisa kacau banget. Tapi nanti akhirnya bisa jadi teratur, fun, hingga dapat konsep dirinya. Jadi dia tidak perlu lagi merendahkan orang lain hanya untuk merasa oke,” jelas Nina lagi.

Nah, buat ibu-ibu, ayo ajak anak bermain sejak dini ya. Buat permainan menyenangkan dengan si kecil dan banyak menghabiskan waktu berkualitas bersama buah hati tercinta…

Selanjutnya: ibu-ibu harus tahu ini agar anak tidak menjadi perundung. Wajib!