Perlukah Memberikan Salam Tempel Saat Lebaran?

Perlukah Memberikan Salam Tempel Saat Lebaran?
SHUTTERSTOCK

THR sudah, menukarkan uang juga sudah. Sekarang saatnya kamu memikirkan berapa jumlah uang yang ingin dijadikan ‘salam tempel’ untuk saudara dan orangtua. Sebenarnya perlukah memberikannya? 

Sudahkah kamu menyiapkan ‘salam tempel’ untuk saudara-saudaramu? Yep, tradisi ini masih yang paling ditunggu-tunggu saat lebaran. Jika dahulu kita yang beri, sekarang saatnya kita untuk memberi. 

Tradisi ini sebenarnya bisa membuat momen kumpul keluarga menjadi semakin hangat dan meriah. Biasanya, pembagian ‘salam tempel’ ini dilakukan pada hari pertama Lebaran. Tidak semua orang mendapatkan ‘salam tempel’ ini. Hanya anak-anak kecil, kamu yang belum berpenghasilan dan orangtua saja yang akan mendapatkannya. Tapi yang menjadi pertanyaannya, perlukah memberikan ‘salam tempel’? 

“Tidak!” jawab Fioney Sofyan, S.Ked., seorang Chief Product Officer and Co-Founder PT Arkana Teknologi Finansial. 

“Salam tempel itu hanya ada di tradisi orang Indonesia saja. Sebagai bentuk apresiasi orangtua terhadap anak kecil yang baru menunaikan ibadah puasa. Pemberian salam tempel sendiri bagi saya membuat anak-anak menjadi materialis dan menghilangkan esensi bulan puasa itu sendiri. Tapi kalaupun mau memberi, niatkan memang untuk berbagi rezeki kepada sanak saudara sendiri, bukan karena ingin menanamkan sikap materialis dalam hal bagi-bagi uang,” sambungnya. 

img

Meskipun sudah menjdi tradisi, pada dasarnya uang Lebaran adalah hadiah. Tapi apakah salam tempel ini tetap harus direncanakan? 

“Iya, tetap harus di-budget-kan. Jadi kita bisa tahu seberapa besar pengeluaran kita. Tapi kalau memang sudah habis, ya jangan dipaksakan memberi lagi,” ujarnya. 

Mengatur uang memang sangat penting. Apalagi di Lebaran seperti saat ini. Tidak mau kan, mendadak miskin setelah Lebaran nanti? Banyak hal yang bisa dijadikan pertimbangan saat menentukan jumlah nominal yang ingin kamu berikan. 

“Lebaran itu kan ajang silaturahmi ya. Sebenarnya kalau masalah nominal uang yang ingin kamu berikan itu tergantung dari kebijakan dan kemampuan masing-masing orang. Yang jelas hal ini bukan suatu keharusan. Seseorang yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan tentunya tidak adil kalau dipaksakan harus ikutan memberi sekian persen. Begitupun untuk uang yang ingin kamu berikan kepada orangtua mu,” ungkap Fioney. 

Yep, tergantung kemampuanmu! Jangan dipaksa jika memang tidak bisa. Tapi, Apakah memberikan ‘salam tempel’ malah membuat kita boros saar lebaran? 

“Perlu diluruskan yang membuat kita boros sebenarnya adalah gaya hidup dan ‘keharusan’ itu. Jangan hanya karena gengsi saja, kalau memang tidak mampu kenapa harus dipaksakan,” tuturnya.

Selanjutnya: Setiap hari kita gosok gigi dengan odol, tapi kita tidak sama sekali mengetahui dua hal ini tentang odol.