Pertanyaan: Seberapa Sering Kita Boleh Melakukan Eksfoliasi?

Pertanyaan: Seberapa Sering Kita Boleh Melakukan Eksfoliasi?
ISTOCK

Kalau boleh sih, sesering mungkin agar jerawat langsung raib.

Apa masalah apa yang paling mengganggu pikiranmu saat ini? Perang Dunia III yang mungkin kayaknya terjadi di sebentar lagi? Harga garam yang muahaal? Konspirasi teori yang mengatakan bahwa dunia kiamat bulan depan? Pemilu Presiden 2019? Utang negara yang konon katanya sangat banyak? Atau... jerawat. Terdengar remeh dibandingkan yang lain, tapi bagi sebagian orang ini merupakan permasalahan hidup dan mati. Untungnya dibandingkan isu-isu lain, ada sebuah cara untuk membantu mengatasi jerawat: eksfoliasi. Belum lagi, eksfoliasi tidak harus dilakukan melalui konfrontasi atau dialog diplomatis dengan berbagai pihak, di rumah pun bisa. Namun, seberapa sering kita harus melakukannya? Maunya sih, setiap hari, agar si jerawat, komedo, bintik hitam dan merah tersebut langsung hilang! 

Akan tetapi coba dengar kata Dr. Eddy Karta, SpKK., seorang dermatovenereologis: “Eksfoliasi dapat kita lakukan maksimal dua kali seminggu, tergantung juga pada kondisi kulit apakah kelihatan berminyak dan banyak komedo. Perlu disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing orang. Bila kering dan sensitif, jangan sering-sering melakukan eksfoliasi karena bisa mengalami iritasi seperti merah dan perih pada kulit. Lakukan seminggu sekali dan tidak lebih, itu saja.”

Menurutnya, kita juga harus tahu alasan di balik perlunya eksfoliasi, sehingga melakukannya sesuai dengan kebutuhan, jenis kulit, dan kondisi wajah. "Tujuan melakukan eksfoliasi adalah agar pori-pori tidak tertimbun oleh debu yang setiap hari melekat di wajah saat melakukan aktivitas di luar, sisa makeup yang masih menempel, kulit mati, minyak yang mengeras, dan lain sebagainya. Intinya yang bisa membuat wajah terlihat kusam.”

Dari beberapa tipe eksfoliasi—dengan scrub, krim, dan lainnya—sebenarnya mana yang paling tepat untuk wajah? “Yang terbaik ialah berkonsultasi dengan dokter ahli kulit, agar tahu jenis kulitnya dan produk kulit yang paling cocok dengan orang tersebut,” jawabnya. 

“Jenis eksfoliasi beragam, mulai dari yang menggunakan scrub, skin brush, mikrodermabrasi, sabun, dan masker yang mengandung bahan asam seperti AHA, salycilic acid, lactic acid, tea tree oil, dan lain-lain. Ada pula chemical peeling atau eksfoliasi lapisan kulit dalam, sebuah tindakan yang dikerjakan oleh dokter ahli kulit. Mereka yang memiliki kulit kering dan sensitif harus hati-hati berhadap bahan kimia, lebih baik menggunakan scrub atau skin brush ketika melakukan eksfoliasi. Namun, jika kulitnya tebal serta berminyak sekali, bisa menggunakan scrub yang berukuran besar dan padat butirannya. Serta, dapat juga menggunakan krim racikan dokter dan prosedur chemical peeling di klinik dengan glyolic acid dan salycilic acid konsentasi tinggi,” jelas Eddy.

“Selain itu, jika ingin melakukan eksfoliasi, kamu harus mencari bahan-bahan yang mengandung retinol, salycilic acid, AHA, charcoal, scrub, lemon, honey. Kamu juga bisa mencarinya di klinik dengan pengawasan dokter ahli kulit,” tambahnya.