Serius: Suka 'Takjub' Melihat Vlogger Makan Porsi Se-RTKok Bisa?

Serius: Suka Takjub Melihat Vlogger Makan Porsi Se-RTKok Bisa?
ISTOCK

Apakah semuanya ditelan?

Bayangkan: makan mi instan dua, pakai nasi satu piring dan satu telur ceplok, tambah dua kerupuk—oh, lupa bilang, mi yang dimakan adalah dua bungkus. Kira-kira, sanggupkah kamu menghabiskannya sendirian, dalam waktu kurang dari satu jam?

Untuk yang memiliki ketertarikan dengan kuliner, kemungkinan besar akan pernah melihat (bahkan menonton sampai berjam-jam) seseorang "menikmati" dan menyerbu makanan yang yah, logikanya sih, cukup dikonsumsi satu keluarga besar. Porsinya menggila dan membludak; di Korea, istilahnya adalah Mukbang! Di Indonesia mungkin istilah yang tepat, MukGil (Muka Gilee!)? FYI, kata Mukbang berasal dari bahasa Korea ‘meokbang’ yang berarti ‘eating broadcasting’ atau acara siaran makan  

Ini sebuah pemikiran yang agak membuat kulit kepala gatal: entah kenapa, kebanyakan mereka yang melakukannya adalah yang memiliki badan langsing. Dan entah kenapa, meskipun sudah membuat video yang bertema sama selama berbulan-bulan, para vlogger itu tetap saja tidak mengalami kenaikan berat badan—sementara kita, baru makan mi instan dua kali dalam seminggu, duuung... perut membuncit. Pernah mendengar bahwa katanya Mukbang tidak akan membuat gemuk, walaupun memakan makanan dalam porsi besar. Hmm. 

“Tren ini awalnya pada tahun 2011 di Korea Selatan dan semakin berkembang melalui live streaming. Sekarang dengan adanya sponsor/iklan/donasi penonton, MukBanger dibayar untuk setiap siarannya," jelas Menurut dr. Arti Indira, MGizi., Sp.GK., seorang dokter gizi dari Beyoutiful Clinic, Jakarta, kepada Woop. Dan tentu saja, "untuk membuat acaranya menarik harus disertai makan dalam porsi besar, makan sangat pedas (spicy) sehingga penonton dapat mengalami ASMR (autonomous sensory meridian response) karena adanya suara dari MukBangers ketika slurping, menguyah, mengecap, menjilat jari dan bunyi-bunyi lain selama makan,” jelasnya. Dengan kata lain, kita jadi mengeluarkan air liur, mata melotot, dan perut berbunyi. 

"Dalam porsi yang sangat besar itu (bahkan ada yang men-challenge menghabiskan 50.000 kalori dalam sekali pertunjukan/live streaming) memang bisa dihabiskan oleh MukBangers. Namun, ini bukan porsi normal manusia," tegasnya. "Terdapat rumor yang menyebutkan bahwa setelah live selesai, makanan yang dimakan itu kembali dimuntahkan oleh mereka atau puasa hanya minum air beberapa hari sebelumnya.”

Kasus yang pertama memicu eating disorder, sementara jika skenario yang kedua yang terjadi maka: bahagia lalu menderita. Tidak, terima kasih. 

Faktanya, rata-rata perut manusia bisa menerima antara satu sampai satu-setengah liter makanan sebelum keinginan untuk muntah muncul—memang bisa sih, mengonsumsi empat kali dari itu tapi kemudian akan terjadi kerusakan. Bisa juga menjadi terbiasa, tapi berat badan bertambah menjadi sebuah keniscayaan. Alias, kemungkinan untuk tetap langsing sangat minim. Jadi, jika kamu sangat suka menonton MukBangers, disarankan tidak hanya menikmatinya dengan rasa penasaran dan lapar, tapi juga sedikit skeptis dan tidak menelan semuanya bulat-bulat.