Terlalu Rajin Memelototi Ponsel (Katanya) Mempercepat Penuaan

Haruskah dibuang ke laut?

Breaking news: memelototi ponsel, komputer, laptop, dan TV sepanjang waktu tidak hanya kabar buruk untuk kondisi mental, tapi juga kulit kita. Horor. Mengalahkan sensasi menonton Hereditary sampai akhir.

Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh US National Library of Medicine, terlalu lama terpapar blue light (atau high energy visible, atau HEV) dapat mempercepat tanda-tanda penuaan. Maksudnya, kerut-kerut, garis-garis halus, inflamasi, dan hiperpigmentasi datang dan muncul di wajah terlalu cepat. Prematur.

Akan tetapi, seorang dermatolog berkata bahwa berita baiknya adalah: jumlah HEV yang terpancar dari peralatan elektronik kita kemungkinan besar minimal, sehingga membalas beberapa email tidak akan membuat kulit wajahmu langsung hancur. FYI, dibutuhkan 13 jam di depan komputer di untuk mendapatkan jumlah HEV yang sama yang dipancarkan oleh matahari dalam waktu 15 menit.

Namun, tidak ada salahnya berhati-hati dengan keobsesian kita terhadap ponsel. Akan tetapi, bukan berarti juga kamu harus menjatuhkan ponselmu dari lantai 9 atau melemparnya ke sungai terdekat, atau mengadopsi hidup pra-ponsel dan MacBook dan menganggapnya sebagai satu-satunya cara untuk menjaga kompleksi kulit yang halus dan sehat. Ada beberapa langkah pencegahan untuk meminimalisir pengaruh sinar HEV pada kulit.

Pertahanan diri pertama adalah membatasi waktu di depan layar ponsel, TV, atau laptop (yep, susah banget—makanya, semoga berhasil!). Kedua, ketika membuka ponsel di tempat tidur (yeah, yeah, idealnya memang tidak dilakukan, tapi apa boleh buat...), pastikan dalam posisi "night mode", sehingga sinar biru digantikan oleh sinar kuning (tidak hanya lebih baik untuk kulit, tapi juga mata). Ketiga, memasang pelindung sinar biru di televisi, laptop, atau ponselmu. Keempat—salah satu cara terbaik—adalah menggunakan tabir surya yang memiliki broad spectrum, yang melindungi kulit dari UVA dan UVB.