Drama Musikal Belakang Panggung, Gerakan #MulaiBicara Tentang Kekerasan Seksual

Drama Musikal Belakang Panggung Usung Tema Kekerasan Seksual
Drama Musikal Belakang Panggung Tentang Kekerasan Seksual

Pertama kali di Indonesia, sebuah drama musikal hadir tidak sekedar menghibur tetapi untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual.

Apakah kamu atau orang di sekitarmu pernah mengalami kekerasan seksual? Cobalah mulai untuk perhatikan lingkunganmu dari sekarang, karena siapa tahu ada yang membutuhkan pertolongan atau sekedar ruang aman untuk mereka dapat mengutarakan apa yang dirasakan.

Kekerasan seksual merupakan kasus yang tidak bisa dianggap sepele. Tidak hanya menghukum pelakunya, tetapi kita harus memperhatikan dan memberi bantuan terhadap korbannya.

View this post on Instagram

A post shared by Musikal Belakang Panggung (@musikalbelakangpanggung) on

Melalui Drama Musikal Belakang Panggung yang sangat relevan dan menggugah, Yayasan Lentera Sintas Indonesia ingin memberikan pesan moral mengenai kekerasan seksual, agar masyarakat juga ikut menyuarakan kampanye #MulaiBicara sehingga para korban dari kekerasan fisik atau seksual bisa merasa aman dan tidak menutup diri.

Sinopsis Drama Musikal Belakang Panggung yang akan ditampilkan di Institut Français Indonesia pada tanggal 6-8 Maret 2020, adalah tentang perjalanan Rani Gunawan, aktris muda pendatang baru yang mendapatkan kesempatan besar bermain sepanggung dengan bintang besar Aditya Santoso.

Di atas panggung kelak, pak Teguh Santoso seorang sutradara yang merupakan aset besar bangsa, menghadirkan kisah cinta Rama dan Sinta yang diperankan oleh Adit dan Rani. Tapi siapa sangka, kesempurnaan di atas panggung menyembunyikan kebusukan di belakang panggung.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Pasanganmu Melakukan Kekerasan Mental

Produksi Belakang Panggung adalah gagasan produser Airin Efferin, penulis Mario Hasan, sutradara Andrew Trigg dan komposer Wishnu Dewanta. Menghadirkan beberapa aktor-aktor teater dan film terbaik di Indonesia yaitu Mian Tiara, Rama Widi, Muhammad Khan, Marissa Anita, dan Kiki Narendra. Tema yang sangat berat disajikan dalam cerita yang kreatif, mengejutkan, dramatis dan menghibur, yang memadukan teater musikal ceria dengan drama menegangkan.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2013, menunjukkan bahwa “Satu dari tiga perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual selama masa hidupnya". Kemudian data dari Komnas Perempuan mengatakan “Setiap dua jam setidaknya ada tiga perempuan Indonesia yang mengalami kekerasan seksual”.

Drama Musikal Belakang Panggung - Sophia Hage, Juru Kampanye dan Humas Yayasan Lentera Sintas Indonesia
Drama Musikal Belakang Panggung - Sophia Hage, Juru Kampanye dan Humas Yayasan Lentera Sintas Indonesia

Disampaikan juga oleh Juru Kampanye dan Humas Yayasan Lentera Sintas Indonesia yaitu Sophia Hage, bahwa menurut penelitian Yayasan Lentera Sintas Indonesia di tahun 2016, 93% dari korban kekerasan fisik atau seksual memilih untuk tidak melaporkan kekerasan yang dialami. Bahkan, 72% dari korban tidak berani untuk bercerita kepada siapapun karena takut akan prasangka buruk dan rasa malu di mata masyarakat.

Drama Musikal Belakang Panggung - Word Bubbles Tentang Kekerasan Seksual
Drama Musikal Belakang Panggung - Word Bubbles Tentang Kekerasan Seksual

Maka dari itu, melalui Drama Musikal Belakang Panggung yang sangat relevan dan menggugah, Yayasan Lentera Sintas Indonesia ingin memberikan pesan moral mengenai kekerasan seksual agar masyarakat juga ikut menyuarakan kampanye #MulaiBicara sehingga para korban dari kekerasan fisik atau seksual bisa merasa aman dan tidak menutup diri.

Buat Woop Ladies yang tertarik ingin menonton @musikalbelakangpanggung dari @lentera_id dan membeli tiketnya, sudah mulai dijual dan bisa kamu beli melalui Instagram, LiveLife dan Townscript dengan harga Rp 350 rb. Yuk buruan pesan sebelum kehabisan dan jadilah bagian dari Musikal Belakang Panggung!

Selanjutnya: