Akibat demonstrasi penolakan RUU ekstradisi, film Mulan yang dibintangi oleh Liu Yifei terancam diboikot. Apa yang terjadi?
Ada kabar tidak mengenakan datang dari aktris cantik pemeran film Mulan; Liu Yifei, dia baru saja mendapat kecaman setelah mengunggah komentar yang mendukung polisi Hong Kong di media sosial China, Weibo. Akibat dari unggahan tersebut, seruan boikot terhadap film Mulan mulai digaungkan oleh warga Hong Kong. Duh!
Sebenarnya, komentar seperti apa yang diunggah oleh Liu Yifei di Weibo?
Berawal dari unggahan Liu Yifei di Weibo pribadinya—yang membagikan ulang gambar demonstrasi Hong Kong yang sebelumnya diunggah oleh People’s Daily—melengkapi unggahan tersebut dengan menuliskan dukungannya kepada polisi Hong Kong.
"Saya juga mendukung polisi Hong Kong. Anda bisa melawan saya sekarang," tulis Liu Yifei dalam bahasa mandarin.
Selain itu, dia juga menuliskan sebuah caption pada sebuah foto yang berisikan, "Betapa memalukannya Hong Kong."
Tentunya, kedua unggahan Liu Yifei mendapatkan banyak dukungan dari warga Hong Kong. Namun berbeda dengan di Twitter, unggahan Liu malah mendapatkan respon yang kurang menyenangkan dan aksi Liu yang mendukung polisi Hong Kong pun disambut dengan pemboikotan film Mulan dan tagar #BoycottMulan pun mencuat ke permukaan. Para pengguna Twitter menuding aktris cantik tersebut mendukung kebrutalan polisi dan juga menunjuk pada kebebasan yang dia nikmati sebagai warga negara Amerika.
Baca: Mengenal Perempuan Cantik di Balik ‘Mulan’ Disney
Tidak hanya akun Twitternya saja yang diserang, akun Instagram milik Liu Yifei juga diramaikan oleh komentar para netizen yang mengecamnya. Seperti dalam unggahan Liu yang membagikan poster film Mulan yang kini dibanjiri dengan komentar-komentar negatif dari warganet.
Dianggap sebagai penyebab ‘kekacauan’, protes di Hong Kong semakin meningkat. Misalnya saja yang terjadi pada hari Minggu (18/08/2019) sore, para aktivis demokrasi kembali menggelar aksi di pusat kota—yang berada di Victoria Park, Hong Kong—aksi demo tersebut menjadi bagian dari upaya baru demonstran untuk menunjukkan kepada pada pemimpin kota bahwa gerakan protes masih berjalan meskipun ada peringatan keras dari Beijing.
Kita ketahui bahwa hampir sepuluh minggu demonstrasi terjadi di Hong Kong, yang membuat segala aktivitas ekonomi, wisata, dan pemerintahan tidak berjalan dengan baik bahkan pusat keuangan internasional pun mengalami krisis. Pemerintah China yang dikuasai komunis pun telah mengambil sikap keras, termasuk melabeli peserta demo sebagai teroris.
Selanjutnya: Mana suara pecinta warna neon dan converse? Terbaru! Converse dan O.P.I hadirkan sepatu penuh warna. Wajib beli!
