8 Film tentang Mode yang Wajib Ditonton

8 Film tentang Mode yang Wajib Ditonton
ISTOCK

Terutama mereka yang mengaku "fashion enthusiast"!

Tidak hanya film horor yang membuat buluk kuduk merinding, teriak, dan menutup mata. Film tentang mode juga bisa memberikan efek yang sama—minus wajah-wajah aneh, jari-jari panjang tidak pernah dicuci, dan penampakan yang bikin jantung lepas. Contoh paling klasik adalah The Devil Wears Prada. Setiap kali melihat bayangan Miranda Priestly (Meryl Streep) dan wajah yang penuh misteri, tidak hanya bulu kuduk yang merinding, badan pun keringat dingin. 

Tahun ini terdapat Phantom Thread, sebuah film tentang seorang perancang busana temperamental bernama Reynolds Woodcock (Daniel Day-Lewis) pada pasca Perang London yang hidupnya berubah drastis setelah jatuh cinta. Para kritikus memuj-muji film yang menjadi salah satu nominator Film Terbaik Oscar 2018: keeleganannya, ketelitian setiap detail, dan keglamourannya. Namun setelah syuting film tersebut, Daniel Day-Lewis memutuskan pensiun karena film itu membuatnya "dibanjiri" dengan rasa sedih. Apakah film tersebut berhasil keluar sebagai pemenang dan menobatkan Lewis sebagai pemenang kategori Aktor Utama Oscar 2018 untuk keempat kalinya, silakan menunggu pengumumannya pada 4 Maret. Untuk sekarang, sembari menunggu, bagaimana jika akhir pekan ini (jika belum punya janji) dijadwalkan sebagai hari menonton film-film tentang mode? Tenang tidak semuanya sesedih dan membuatmu tidak sanggup menghadapi Senin, ada beberapa judul yang dijamin pasti akan menghiburmu—meski tetap deg-degan.

1. Confessions of a Shopaholic (2009)

Salah satu film favorit pada eranya. Banyak adegan yang tidak terlupakan dari film ini, misalnya saat pertama melihat koleksi baju dan sepatu Rebecca Bloomwood (Isla Fisher). Atau saat dia menyerahkan saat Bex menyerahkan gaun pendamping pengantinnya kepada gelandangan. Horor! Film ini membuatmu terharu, tertawa dan mungkin, bermimpi memiliki baju secantik dan sebanyak Bex—tanpa harus berutang atau dikejar-kejar penagih utang. 

2. Zoolander (2001)

Film ini mungkin sedikit berlebihan. Namun hey.... dunia mode terkadang memang lebay! Ben Stiller berperan sebagai Derek Zoolander, seorang model pria yang "tidak terlalu pintar" tapi menjadi favorit di kalangan mode. Musuhnya: Hansel (Owen Wilson), seorang model lain yang terkenal dengan posisi bibir "blue steel" dan dicuci otaknya oleh seorang desainer jahat, Mugatu (Will Ferrel). Dari deretan aktornya saja bisa terbayangkan sekonyol dan selucu apa film ini. Tidak heran jika daftar "film terbaik tentang mode" tidak akan lengkap tanpa Zoolander

3. In Vogue: The Editor's Eye (2012)

Film satu ini wajib ditonton oleh mereka yang ingin menjadi editor mode atau fotografer. Dari menonton film produksi HBO ini, kamu akan tahu (dan belajar) kronologis, cerita dibalik produksi foto-foto dan cerita ikonik yang pernah diterbitkan oleh majalah tersebut.

4. Coco Before Chanel (2009)

Coco Chanel memang sulit ditiru, tapi Audrey Tautou berhasil mengeksekusi pekerjaan mustahil itu dengan sangat baik. Film Perancis ini menggambarkan kehidupan desainer legendaris itu pra-Chanel, saat dia masih miskin, penampil di bar dan pembuat topi. 

5. The Devil Wears Prada (2006)

Film ini diadaptasi dari novel karya Lauren Weisberger berjudul sama, bercerita tentang dinamika hubungan antara atasan dan bawahan; Miranda Priestly (Streep) seorang editor majalah mode dengan asistennya, Andrea (Andy) Sachs (Anne Hathaway) seorang anak baru lulus kuliah. Dan sejak debutnya, The Devil Wears Prada sudah menjadi "film klasik". Jadi, jika kamu yang sudah cukup umur pada tahun 2000an tapi mengaku belum pernah menonton film ini, sebaiknya mengantukkan kepala di meja. "Sekarang juga!" dengan ekspresi dan intonasi Priestly. 

6. Yves Saint Laurent (2014)

Film ini menceritakan kehidupan Yves Saint Laurent pada periode 1967 sampai 1976; masa keemasannya sebagai seorang desainer. Tidak hanya memperlihatkan bagaimana ide-ide jeniusnya tercipta (misalnya item ikonik trapeze dresses dan tight-fitting trousers yang masih dipakai sampai sekarang), juga tentang perjuangannya melawan depresi dan narkoba. 

7. Funny Face (1957)