Haruskah Baju ini Di-Dry Clean?

Haruskah Baju ini Di-Dry Clean?
ISTOCK

Pastikan metode cuci yang tepat.

Terkadang baju tidak dilengkapi dengan panduan metode pencucian. Ini membuat kita bingung dan bertanya-tanya tentang cara yang tepat. Berikut tiga hal yang bisa dipertimbangkan saat menghadapi dilema tersebut. 

1. Interpretasikan label

Sebagian besar manufaktur diharuskan untuk mendaftarkan satu cara pencucian bahan garmen. Jika terdapat label DRY-CLEAN ONLY, ikuti dengan benar. Sementara jika hanya tertulis DRY-CLEAN, ini berarti metode tersebut adalah yang direkomendasikan tapi bukan satu-satunya cara pembersihan.

2. Perhatikan fabrik

Kecuali kalau label menyarankan hal lain, bawa garmen berbahan sutra, acetate, velvet, wool dan taffeta ke dry cleaner. Di sisi lain, katun, linen, kasmir, polyester, acrylic, dan nilon biasanya bisa dicuci di rumah. Hanya ingat untuk selalu mengecek pewarnaan (luntur/ tidak): basahi ujung cotton buds dengan detergen dan colek balik jahitan untuk melihat apakah ada warna yang terlepas.

3. Tes detail

Seringkali instruksi perawatan hanya untuk bahan garmen—bukan aksen, yang kemungkinan dilakukan di pabrik lain. Itulah sebabnya kamu akan melihat tanda EXCLUSIVE OF DECORATIVE TRIM pada beberapa label. Sebelum mencuci segala sesuatu yang mengandung beading, sequins, dan sejenisnya, pastikan mereka dijahit (akan terlihat garis jahitan, bukan lem) dan cek pewarnaannya.

Ingin mencucinya di rumah? Begini caranya:

Cuci dengan mesin jika kamu yakin bahwa ini tidak akan merusak baju (selalu cek sebelum mencuci). Untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan, balikkan baju sehingga bagian dalam di luar, masukkan ke dalam kantong cuci, pilih delicate cycle.

Cuci dengan tangan. Gunakan air dingin untuk mencegah bahan baju mengerut dan berubah warna, dan juga detergen dengan bahan lembut.

Jangan pernah menggunakan mesin pengering pakaian. Panas yang berlebihan akan merusak bentuk dan serat pakaian.