Kenapa Koleksi Balenciaga Selalu Laku Walau Harganya Selangit?

Kenapa Koleksi Balenciaga Selalu Laku Walau Harganya Selangit?
ISTOCK

Balenciaga dikenal dengan produknya yang sering nyeleneh dan harga fantastis. Kenapa ya bisa demikian?

Balenciaga adalah salah satu luxury brand dari Perancis. Sang jenius di belakangnya adalah Cristóbal Balenciaga, seseorang berkebangsaan Spanyol. Awal kariernya sebagai seorang fashion designer, Balenciaga membuka butik pertamanya pada tahun 1919 di Spanyol. Sebagai seorang desainer, Balenciaga telah mendapatkan banyak apresiasi personal dari para desainer high-end lainnya, termasuk Christian Dior dan Coco Chanel. Balenciaga dikenal dengan bentuknya yang unik dan chic. Dirinya menguasai desain dari hampir seluruh fashion item, termasuk dress, coat, rok, bahkan aksesoris.

img

Saat ini Balenciaga ‘dipegang’ oleh Demna Gvasalia sebagai creative director dan memiliki sederatan produk yang kini menjadi 'must have item' di kalangan anak muda ataupun market yang lebih luas. Nah selain memproduksi apparel yang sudah biasa dipakai, luxury brand yang sudah well known ini juga kerap merilis produk-produk yang terbilang unik dan terkadang absurd.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa yang membuat brand ini begitu mahal? Saat masih menetap dan berkarya di Spanyol, fashion item kreasi Balenciaga memang telah diminati dan menjadi pilihan bagi anggota kerajaan Spanyol, termasuk para putri dan bangsawan. Sejak awal, karyanya sudah terkesan berkelas dan elegan. Pada masa itu, public figure yang paling dianggap tinggi adalah keluarga kerajaan dan bangsawan sehingga pencapaian tersebut merupakan suatu prestasi yang luar biasa.

Faktor lainnya adalah Balenciaga selalu memberikan kualitas yang terbaik untuk para konsumennya. Seperti salah satu contoh produknya adalah Balenciaga speed trainer.

img

Desain upper-nya yang membuat sepatu ini dilirik para penggiat tren fashion kelas atas. Untuk yang dewasa saja Balenciaga mematok harga US$660 atau setara dengan Rp9,2 jutaan. Sepatu ini sangat ringan yakni 240gr saja dan dibuat di Serbia. Balenciaga memilih bahan dari serat poliamida jika dalam bentuk alami adalah wol dan sutra. Serat poliamida tahan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga. Jenis ini juga tahan basah maka tak heran kalau harganya sangatlah mahal.

img

Produk lainnya yang tak kalah mahal adalah ArenaExtraLargeShopbag. Tas ini lebih mirip dengan kantong belanja Ikea tapi memiliki harga yang fantastis, yakni Rp28,4 juta. Dilansir dari website belanja Barney yang membuat tas tersebut mahal karena ibuat dari kulit anti kerut, mengkilap, dan pegangan tas dengan cap logo emas. Selain itu tas Balenciaga menggunakan jahitan tonal sehingga benang putih yang menjadi salah satu totalitas pembuatan tas pasar agar terlihat semirip mungkin. Dari warna dan kulit tas bergaris-garis adalah bahan yang terbuat dari kulit kambing.

img

Berbeda dengan produk kemeja plastik yang pernah dikeluarkan oleh Balenciaga yang dibanderol dengan harga Rp13 juta. Material yang digunakan untuk kemeja ini adalah polyethylene yang mana itu adalah bahan dagar plastik biasa. Yang membuatnya menjadi mahal adalah karena signature valid Balenciaga di bagian belakang, dibuat dengan tinta emas yang sudah dapat dipastikan tidak akan mengelupas. Demna Gvasalia ingin mengambil hati kelompok masyarakat yang menilai fashion itu bukan sesuatu yang mewah dan mahal.

Faktor lainnya yang mungkin di membuat harga Balenciaga selangit adalah tingginya harga produk bermerek terjadi melalui metode standarisasi harga yang dikenal dengan istilah 'Keystone Markup'. Keystone markup sering diterapkan berbagai perusahaan brand, terutama merek ternama. Metode ini diterapkan dengan melipatgandakan biaya produksi yang bisa mencapai 50 persen hingga 100 persen. Tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, metode ini dianggap paling mudah untuk mematok harga suatu produk sehingga bisa berlaku secara universal di berbagai tempat.

Misalnya dalam industri fashion. Industri fashion secara umum dibagi ke dalam dua segmen, yaitu brand dan retailerBrand lebih fokus kepada desain dan produksi, sementara retailer mengelola persediaan produk yang dijual ke konsumen. Sebelum suatu produk sampai ke tangan konsumen, brand terlebih dahulu menjual produknya ke retailer. Dalam tahap ini, brand sudah melipatgandakan harga produksinya, biasanya dua kali lipat. Lalu, ketika retailer mendapatkan produknya, dia akan melipatgandakan produknya sebanyak dua lipat lagi sebelum dijual ke konsumen.

Jadi nggak heran kan kenapa harga Balenciaga begitu mahal?

Selanjutnya: Louis Vuitton mengeluarkan tempat menyimpan lipstik seharga 19 juta. Tertarik beli?