Tas Palsu atau Asli: Deteksi dengan Cara Ini

Tas Palsu atau Asli: Deteksi dengan Cara Ini
ISTOCK

Bahkan dari jarak satu meter.

Perempuan dan tas. Say no more. Beberapa dari kita sangat suka membeli tas dan terkadang malah memiliki obsesi terhadap merek tertentu. Sayangnya, begitu banyak tas palsu berkeliaran di luar sana sehingga terkadang kita tertipu setelah menghabiskan sejumlah nominal tertentu untuk membeli Chanel terbaru. Padahal bentuknya sangat meyakinkan! Kelihatannya asli!

Setelah menangis sehari semalam, berikutnya yang harus dilakukan adalah membekali diri dengan pengetahuan bagaimana mendeteksi keotentikan sebuah tas bermerek (bahkan dari jarak satu meter).

Material

Kunci utamanya adalah pada detail sehingga penting sekali untuk memperhatikannya sebelum menuju cashier.

Tas biasanya terbuat dari bahan tertentu, tergantung pada bentuk dan merek. Contohnya, Hermès hanya menggunakan jenis kulit tertentu dan tidak memakai beberapa bahan kulit setelah beberapa periode. Sementara, Louis Vuitton menggunakan coated canvas dengan leather trims pada tas mereka. Jika trim terbuat dari kulit, harusnya terasa kering—bukan berminyak. Oleh karena itu, krusial sekali untuk mengetahui material yang dipakai oleh desainer favoritmu.

Cap

Menganalisa cap khas adalah kunci lain untuk mengetahui keaslian. Merek seperti Gucci, Fendi, dan Louis Vuitton terkenal dengan pola unik monogram mereka. Contoh, pada Louis Vuitton ‘Speedy’, jika tulisan dimulai dengan logo seharusnya juga diakhiri dengan logo. Bagian yang terbuat dari besi harus berat dan nama desainer harus dieja dengan benar di luar ataupun di dalam tas.

Jahitan

Setiap desainer menggunakan jenis jahitan tertentu yang menjadi ciri khas mereka. Contohnya, pada tas Chanel yang terbuat dari kulit domba, mereka akan menggunakan 10 – 12 hitungan jahitan. Sementara Hermès akan menggunakan saddle stitch. Jahitan ini seharusnya tidak berjumbai, berantakan, atau berubah warna.

Harga

Jangan pernah mengandalkan keaslian sebuah tas berdasarkan harga. Setiap tas harus diteliti dan dicek dengan seksama. Jika seseorang menawarkan sebuah tas baru Louis Vuitton dengan harga miring, curiga adalah keharusan.

Merek

Tas Céline sering sekali dipalsukan karena kesederhanaan bentuknya. Akan tetapi, merek ini menggunakan jenis kulit yang sangat spesifik, begitu juga dengan ritsleting dan jahitannya. Tas lain yang paling banyak dipalsukan adalah Louis Vuitton 'Neverfull'. Versi tidak asli bisa langsung diidentifikasi hanya dari melihat ukuran strapnya. Strap asli cuma berukuran 3/8 sementara sebagian besar tas palsu, yang terbuat dari material murahan, cenderung jauh lebih besar.

Sertifikat Keaslian

Tidak semua merek menyediakan sertifikat—terkadang inipun tidak menjamin apapun. Chanel memberikan sertifikat, tapi tidak dengan Hermès. Logikanya, jika sebuah tas bisa ditiru, begitu pula dengan sertifikat. Untuk alasan inilah mengapa sangat penting untuk menganalisa wujud tas dan mengecek lebih teliti kualitas secara keseluruhan.

Pembelian

Barang palsu bisa dijual dimanapun—bahkan di toko makanan. Jika memang menyukai membeli pre-loved bags, pastikan kamu mendapatkannya dari perusahaan resmi dengan reputasi bagus. Dan bila tas tersebut sangat mahal, kenali sang pembeli dan cari tahu apakah dia benar-benar mengerti produk yang dijualnya.