10 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Metabolisme

10 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Metabolisme
ISTOCK

W.A.J.I.B.

Hanya ada dua tipe manusia di dunia ini: Dia yang hobi makan banyak tapi tetap saja kurus, dan dia yang makan makan sedikit (kurang dari porsi kebanyakan orang), tapi langsung mempengaruhi besar lengan dan perut. (Kamu tipe yang mana?) Seperti yang kita tahu, naik turunnya berat badan dipengaruhi oleh banyak faktor, tapi intinya apa yang masuk, digunakan, disimpan dan dikeluarkan oleh tubuh. Nama kerennya, metabolisme. Oleh karena sangat mempengaruhi hidup dan kesehatan (tidak hanya berat badan), mari memperlengkapi diri dengan pengetahuan dasar tentang metabolisme. 

1. Sebaiknya Tahu: Resting Metabolic Rate atau RMR

RMR atau Resting Metabolic Rate adalah jumlah energi yang dibutukan oleh tubuh saat sedang istirahat, yakni ketika tubuh hanya melakukan fungsi natural seperti bernafas, jantung berdetak, atau berpikir. RMR berbeda pada setiap orang, tergantung pada berat badan, umur, gender, dan komposisi tubuh. Contohnya, seseorang yang sangat besar dan berotot membutuhkan lebih banyak energi (dan kalori) dibandingkan mereka yang kecil untuk menjaga tubuhnya saat berisitrahat. Kamu perlu mengetahui RMR-mu, terutama jika ingin mengurangi berat badan secara efektif; dengan memahami RMR-mu, kamu menjadi tahu berapa kalori total yang kamu bakar setiap hari (termasuk saat berolahraga atau melakukan pergerakan dasar sepanjang hari, seperti berjalan ke meja, masak, dll). Akibatnya, kamu tahu penyesuaian (pola makan, jenis olahraga) apa yang harus dilakukan untuk mengurangi berat badan yang kamu inginkan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, silakan kunjungi dokter.

2. Perbanyak Konsumsi Protein

Akhir-akhir ini banyak superfood yang disarankan untuk dikonsumsi, tujuannya agar tetap sehat dan berat badan seimbang. Namun, ada satu hal yang terkadang dilupakan oleh banyak orang, yaitu mengonsumsi protein. Protein menjadi salah satu nutrisi yang dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar. Yep, kamu tidak salah baca. Sebuah studi dari The Jurnal of The American Medical Association menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, cenderung memiliki RMR yang lebih tinggi. Jadi, pilihlah protein yang tidak mengandung lemak, seperti ayam dan ikan.

3. Karbohidrat Sederhana adalah Penghancur Metabolisme?

Kabar buruk untuk pencinta donat, roti, biskuit, dan soda. Sepertinya kamu harus cepat-cepat menjauhinya, karena karbohidrat yang terdapat pada makanan tersebut dapat memperlambat penurunan berat badan. Saat kamu memakannya, kadar insulin akan naik. Insulin ini kemudian akan mendorong tubuh untuk menyimpan gula untuk digunakan (nanti) sebagai lemak. Solusi: pilih karbohidrat berkualitas tinggi dan baik untuk tubuh, seperti gandum utuh.

4. Lebih Banyak Massa Otot = Metabolisme Tinggi

Siapa yang paling malas jika diajak untuk olahraga? Saatnya mengubah sikap, karena dengan berolahraga, kamu bisa menambahkan massa otot. Akibatnya, kalori yang kamu punya akan lebih banyak digunakan dan terbakar sehingga metabolisme tubuh semakin bagus.

5. Menopause Mempengaruhi Metabolisme

Menopause ternyata dapat menurunkan kemampuan pembakaran kalori tubuh. Perempuan yang mengalami menopause, kadar estrogennya akan menurun, sehingga dapat menurunkan tingkat metabolisme. Bukti paling kasat mata: perut yang semakin membuncit karena penumpukan lemak.

6. Pria Cenderung Memiliki Metabolisme yang Lebih Tinggi

Jika fakta ini semakin membuatmu iri terhadap kaum pria, yah tarik nafas saja dalam-dalam. Penjelasan ilmiahnya adalah para pria memiliki lebih banyak massa otot dan tingkat restosteron yang lebih tinggi. Keduanya mempengaruhi pembakaran kalori.

7. Kesehatan Mempengaruhi Metabolisme

Terkadang, penyakit tertentu dapat mempengaruhi gerak tubuh yang berpengaruh dalam proses pembakaran energi. Misalnya, orang dengan penyakit hypothyroidism (kondisi kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup)akan kesulitan menurunkan berat badankarena tubuh, yah itu tadi: kurangnya hormon tiroid di dalam tubuh.