4 Cara Mengidentifikasi Menu Tidak Sehat di Restoran

4 Cara Mengidentifikasi Menu Tidak Sehat di Restoran
ISTOCK

Lihat, ingat baik-baik no.2.

Ah, buku menu di restoran memang dikurasikan tujuh hari tujuh malam (baca: super duper serius dan melalui proses panjang) untuk membuat tamu terpukau dan air liur meleleh. Misalnya saja foto-fotonya (sering kali berbanding terbalik dengan penampakan makanan ketika diletakkan di atas meja) yang berkilauan dan tampak sedap, atau kata-kata berbunga-bunga yang dipakai sehingga membuat konsumer bingung apa sih, sebenarnya itu! Pastinya, kita sudah tahu bahwa ayam atau kentang goreng itu (enak banget, sih) tidak sehat, tetapi banyak makanan lain yang tanpa kita sadari mengandung lemak, kalori dan karbohidrat berlebihan. 

"Kita semua makan makanan tidak sehat sesekali—tapi ada baiknya tahu saat melakukannya sehingga tidak menjadikannya sebagai rutin," tulis Insider. Untuk itu, publikasi tersebut memberikan beberapa tips untuk mengidentifikasi makanan tidak sehat ketika berada di restoran. 

1.Cari yang paling mudah: menghitung kalorinya. Hindari makanan yang melebihi 1000 kalori, karena pada dasarnya orang dewasa seharusnya mengonsumsi 2000 kalori per hati. Jadi, jangan langsung habiskan setengah dari jatah kalori harianmu dalam satu kali makan; ingat masih ada makan malam dan cemilan-cemilan lucu yang akan menggodamu sepanjang hari—sisihkan sedikit jatah kalori untuk mereka. Jika restoran tersebut tidak menyediakan informasi kalori pada menu, tanyakan kepada pelayannya. Atau tanyakan kepada Google: satu piring mi instan pake telor goreng, berapa kalorinya? (Jawab: satu mi instan mengandung 370 kalori, sementara satu telur goreng = 110 kalori.) 

2. Cermati istilah-istilah seperti "crispy" atau "breaded". Biasanya, ini adalah "kode rahasia" untuk "deep fried" yang artinya, "tidak sehat". Jika tidak digoreng, tapi misalnya diberikan keterangan bahwa breaded fish tersebut dipanggang, hal ini biasanya merupakan cara restoran untuk menarik perhatian para konsumer yang sedang menerapkan gaya hidup sehat. 

3. Porsi, porsi, dan porsi—perhatikan dengan baik. Banyak resto yang menyajikan makanan dalam porsi super, sehingga terkadang definisi "porsi normal" terdistorsi. Kurangi makanan pembuka, atau lewatkan makanan penutup—merupakan salah satu cara untuk mengontrol porsi makanan. 

4. Perhatikan kandungan sodium. Makanan dengan sodium tinggi terkandung membuatmu kembung dan tidak nyaman, dan biasanya restoran-restoran itu menaburkan garam dengan penuh semangat dan murah hati. Konsumsi sodium maksimal pada orang dewasa adalah tidak melebihi 2300 mg per hari—atau 1500 mg jika kamu sudah memiliki tekanan darah tinggi (1 sendok teh garam = 2.300 mg sodium). Ingat baik-baik angka ini saat kamu membaca dan tergoda foto-foto menu dan memesan makanan. 

Bukan berarti tidak boleh makan di resto atau menikmati nasi padang atau pizza ya, tapi diet seimbang itu penting. Baca baik-baik penjelasan ahli gizi ini.