4 Tips Mendekorasi Kamar Tidur Anak Laki-Laki

4 Tips Mendekorasi Kamar Tidur Anak Laki-Laki
ISTOCK

Anak senang, orangtua pun lega.

Fakta: hal yang lebih susah dibandingkan mendekorasi kamar anak laki-laki adalah menyuruh mereka membersihkannya. (Bukan berarti anak perempuan lebih mudah). Namun memang, saat mendekorasi kamarnya, orangtua ingin menciptakan sebuah ruangan yang memperlihatkan kepribadiannya dan kesukaannya (dinosaurus, bukan buaya, misalnya) dan pada saat yang bersamaan masih tetap relevan dengannya saat bertambah dewasa, dan pastinya tidak bertentangan dengan tema dekorasi rumah secara keseluruhan. Oleh karena, melakukan hal ini bukanlah sebuah ambisi yang gampang diwujudkan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan jika saat ini kamu dalam misi mendekorasi kamar si pria kecil. 

KEPRIBADIAN + TAHAN LAMA

Sangat mungkin untuk membuat ruang kamar anak merefleksikan kepribadian mereka dan pada saat  yang bersamaan juga tahan lama sehingga dekorasinya tidak perlu diganti setiap dua bulan sekali. Salah satu caranya: bermain lewat pernak-pernaik di kamar, misalnya sarung bantal dan wall art yang akan memperlihatkan estetika dan karakter sang anak. Jika bosan, hanya perlu mengganti sarung bantal, bukan seluruh cat dinding.

MATERIAL + KENYAMANAN

Material yang dipilih saat mendekorasi akan menentukan suasana dan kenyamanan keseluruhan ruangan. Tempat tidur yang empuk dan karpet pastinya memang akan melembutkan ruangan, tapi ada metode lain. Misalnya, woven wall hanging yang merupakan tren untuk kamar anak akhir-akhir ini. Selain menambahkan tekstur berbeda dan cozy vibe, kamar akan terlihat ramai, tanpa terkesan berantakan.

JADIKAN PROSES KOLABORASI

Selain miniatur mobil balap, barang-barang berguna seperti meja belajar dan tempat tidur harus ada di kamar. Untuk membuat proses dekorasi ini menyenangkan, coba untuk berkolaborasi dengan anak. Orangtua memilih furnitur yang lebih besar dan lebih mahal, sementara si laki-laki kecil bisa membantu dalam memilih pernak-pernik dan aksesoris kamar. Akhirnya, hasilnya pun akan mencerminkan kepribadian anak.

KAMAR TANPA TEMA = OK

Semakin banyak orangtua yang menghindari tema kekanak-kanakan (Teletubbies mural) atau “membawa TK” ke kamar. Masuk akal karena desain  ini akan lebih mudah diadaptasi saat  anak bertambah dewasa, tanpa perlu membongkar pasang semua furnitur. Hal ini bisa dilakukan saat memilih cat kamar (tidak harus melulu baby blue), wall art, mural, wallpaper (removable), dan stylish pillows yang tidak membawa anak malu atau histeris melihatnya saat dia sudah berumur 10 tahun.