Air Ketuban Pecah, Ibu Ini Terpaksa Melahirkan Bayi di Pesawat

Air Ketuban Pecah, Ibu Ini Melahirkan Bayi di Pesawat
Melahirkan bayi

Seorang ibu harus menjalani prose persalinan di pesawat, akibat air ketubannya telah pecah lebih dulu. Simak cerita singkatnya.

Di usia kandungan besar atau menjelang detik-detik kelahiran, para ibu sebaiknya tak berpergian terlalu jauh dari rumah. Karena bisa saja hal seperti ini terjadi pada kandunganmu, woop ladies.

Seorang ibu di Amerika Serikat, yang berencana terbang ke rumahnya untuk merayakan Thanksgiving, menerima kejutan tak terduga saat bayinya lahir lebih awal dari waktu yang direncanakan.

Nereida Araujo melahirkan anak ketiganya beberapa menit setelah mendarat di Bandara Internasional Charlotte Douglas, Amerika Serikat.

Ibu melahirkan di pesawat
Ibu melahirkan di pesawat (nypost.com)

Perempuan yang tengah hamil besar itu berpergian bersama suami dan dua anaknya. Keluarga itu terbang dari Tampa dari Florida ke Pennsylvania untuk merayakan Thanksgiving, dan telah berencana untuk singgah 20 menit di Charlotte, Carolina Utara.

Selama penerbangan, Araujo yang sedang hamil 38 minggu, tiba-tiba saja merasakan hentakan di punggung bawahnya dan menyadari bahwa air ketubannya telah pecah.

Dilansir dari NYPost, meski tanggal persalinannya sudah dekat, Araujo telah mendapatkan izin terbang oleh dokter dan pihak maskapai.

Araujo dan bayinya (nypost.com)
Araujo dan bayinya (nypost.com)

Untungnya persalinan mendadak itu bisa diatasi berkat bantuan seorang penumpang di penerbangan American Airlines. Barulah ketika pesawat mereka mendarat di Charlotte, ia dan sang bayi disambut cepat oleh pihak medis.

Araujo dan bayinya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Berselang beberapa hari kemudian, ia bisa pulang dan merayakan thanksgiving bersama keluarganya sesuai rencana.

Bayi mungil yang lahir di pesawat itu telah dinamakan Lizyana Sky Taylor. "Kita akan memanggilnya 'Sky' (langit)," ucap Araujo.

Selanjutnya: Jangan buat anak menggunakan pakaian berlapis saat berada di dalam mobil, karena hal itu bisa membuatnya rentan kehilangan nyawa.