Salah Diagnosis Demam, Anak Ini Terpaksa Dirawat 20 Hari

Salah Diagnosis Demam, Anak Ini Terpaksa Dirawat 20 Hari
Ilustrasi anak laki-laki sakit demam

Akibat kesalahan pihak rumah sakit, seorang anak laki-laki terpaksa dirawat selama 20 hari. Apa yang sebenarnya terjadi?

Semua orang tua pastinya panik saat anak kita jatuh sakit, terlebih lagi dengan demam yang tak kunjung menurun. Namun, apa jadinya jika sakit tersebut merupakan kesalahan diagnosis dari dokter?

Seorang ayah di Tiongkok harus mendapati kenyataan bahwa putranya mengalami demam selama 20 hari yang tak kunjung membaik. Setelah mencoba banyak cara dan pasrah dengan keadaan, ternyata diketahui bahwa termometer yang digunakan pihak rumah sakit selama ini salah. 

Bocah tiga tahun itu telah dirawat di Rumah Sakit Rehabilitasi Mingzhou Zhejiang akibat demam terus-menerus sejak 8 Desember. Ayahnya, yang bernama Jiang, akhirnya menemukan bahwa termometer rumah sakit itu tidak akurat pada 27 Desember, lapor media setempat.

Termometer salah diagnosis
Termometer salah diagnosis (asiaone.com)

Cobaan dimulai pada bulan Agustus, ketika anak itu didiagnosis dengan infeksi bakteri di paru-parunya. Setelah berpindah-pindah mencari rumah sakit selama berbulan-bulan, ia akhirnya tampak dalam kondisi stabil ketika dipindahkan ke rumah sakit di Zhejiang pada 5 Desember.

Tiga hari kemudian setelah dirawat di sana, mereka diberi tahu bahwa bocah itu menderita demam. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena dokter sebelumnya memberi tahu, bahwa demam bisa berakibat fatal pada kondisi bocah tersebut.

Baca juga: Kejam! Bayi Malang Ditemukan di Tempat Sampah Oleh Petugas Kebersihan

Jiang mulai mencurigai kondisi anaknya ketika pembaca suhu tetap tinggi selama 20 hari, tetapi computed tomography (CT) scan dan tes darah menunjukkan bahwa semuanya normal. Putranya juga tampak bersemangat dan tidak nampak seperti anak yang sakit demam.

Selain itu, tidak ada perawatan atau obat yang diresepkan yang memiliki efek menurunkan suhu anaknya. "Seolah-olah suntikan yang diterimanya masuk ke tubuh orang lain. Itu sama sekali tidak membantu," ucap Jiang mengatakan kepada wartawan dari Hotline Xiao Qiang, dilansir dari Asia One. 

Barulah pada 27 Desember, Jiang menangani meminta termometer baru kepada perawat. Saat ia menguji suhu putranya dengan kedua termometer, dia tidak bisa mempercayai matanya.

Termometer yang telah digunakan putranya selama 20 hari terakhir memberikan pembacaan 39,3 derajat Celcius, sementara termometer baru membaca 37,8 derajat Celcius. Jika merujuk pada ketentuan kesehatan, demam biasanya didefinisikan apabila suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.

Ilustrasi termometer rumah sakit
Ilustrasi termometer rumah sakit

Baca juga: Anak Perempuan Ini Lawan Pembully di Sekolah dengan Alat yang Tidak Diduga!

Bukan hanya hal itu, putranya juga menjalankan tagihan rumah sakit sekitar 50.000 yuan (Rp99 juta), dan telah diberikan suntikan dan berbagai obat yang tidak dia butuhkan.

Rumah sakit awalnya membantah tuduhan Jiang atas kesalahan diagnosis. Kepala perawat juga mengklaim, bahwa dia secara pribadi telah mengukur suhu tubuh anak laki-laki itu dengan menggunakan patokan diagnosis demam. 

Namun, ketika Jiang meminta catatan pembacaan suhu putranya untuk memverifikasi apakah ini benar, rumah sakit menolak untuk mematuhinya. Sejak saat itu, departemen kesehatan setempat bertindak untuk menyelidiki masalah ini.

Investigasi awal membantah klaim rumah sakit dan menunjukkan bahwa termometer yang dimaksud memang tidak akurat, kata juru bicara departemen kesehatan pada 8 Januari. Melihat hasil investigasi itu, kini pihak rumah sakit sedang mendiskusikan kompensasi dengan keluarga bocah itu.

Well, semoga kisah itu bisa menjadi pelajaran untuk kita semua agar tak langsung percaya dengan hasil diagnosis tanpa bukti yang jelas.

Selanjutnya: Di tengah bencana gunung meletus, pasangan pengantin ini tetap jalani resepsi pernikahan secara khidmat. Simak ulasan lengkapnya!