Apa Bedanya: Skandinavian vs Minimalis, Modern vs Kontemporer

Apa Bedanya: Skandinavian vs Minimalis, Modern vs Kontemporer
ISTOCK

Agar jangan salah menyebut. 

Kita seringkali mendengar istilah-istilah ini, terutama ketika membahas mendekorasi rumah. Ada yang menggunakannya karena memang tahu definisinya, tapi ada juga yang memakainya karena ingin terdengar keren—padahal salah. Belum lagi, kita menggantikan satu kata, misalnya minimalis, dengan kata "gaya skandinavian". Benarkah kedua kata tersebut artinya sama dan bisa saling menggantikan? Mari meluruskannya. 

MINIMALIS VS SKANDINAVIAN 

Desain Skandinavian

Merujuk kepada penggunaaan materi-materi alami, warna-warna pucat, monokromatik dan bentuk-bentuk minimalis pada ruangan terbuka dan memanfaatkan sebanyak mungkin sinar matahari yang diterima oleh negara-negara dingin. MenurutWashington Post, gaya modern ini awalnya berkembang di negara-negara Nordik seperti Swedia, Denmark, Finland, Islandia, dan Norwegia pada tahun 1950an. 

Desain Minimalis 

Didefinisikan sebagai desain yang menggunakan material-material industrial dan berbentuk geometris dalam konsep ruangan yang terbuka dan mengalir, biasanya memfavoritkan putih dan hitam sebagai warna dasar. Desain ini mementingkan pada kesederhanaan dan fungsi furnitur, tapi seiring berjalannya waktu minimilis modern berubah menjadi lebih lembut dan lebih bebas dengan pilihan tekstur dan aspek yang lebih santai. 

Menurut The Art Story, istilah minimalis pertama kali digunakan untuk menggambarkan karya para seniman visual Amerika di tahun 1960an, termasuk Robert Morris dan Anne Truitt. Dan sekarang ini, istilah tersebut digunakan untuk berbagai hal selain interior, termasuk baju sampai pernak-pernik pecah belah. Secara estetik, minimalis dipengaruhi oleh desain tradisional Jepang, terutama dari aspek potongan sederhana dan bersih serta atmosfer yang mengalir dari satu ruangan ke ruangan yang lain di dalam rumah.

MODERN VS KONTEMPORER 

Desain Modern

Mengacu kepada periode antara awal dan pertengahan abad ke-20. Masa itu menjadi puncak dari seni dan desain yang dikreasikan oleh desain asal Skandinavian dan Jerman, yaitu menciptakan sebuah gaya khas yang berfokus pada fungsi dan potongan yang sederhana

Dari periode ini lahir pula istilah modern abad pertengahan (yang berkembang pada tahun 50an dan 60an), meskipun dalam dunia desain interior kata "modern" mencakup kedua periode tersebut.

Desain Kontemporer

Desain ini tidak mengacu kepada periode waktu tertentu, karena selalu berganti dan merefleksikan gaya populer pada masa tersebut. Gaya ini mengambil aspek-aspek dari gaya modern, minimalis, dan lainnya, tanpa terlalu memihak kepada gaya manapun. 

Perbedaan utama modern dan kontemporer: 

Pada dasarnya kontemporer adalah apa yang sedang tren di dunia desain pada saat itu juga, sehingga membuatnya lebih bervariasi dan sulit untuk didefinisikan. Sebaliknya, desain modern memiliki ciri khas estetik yaitu menitikberatkan pada garis-garis teratur, kenetralan yang ramah, dan keseimbangan.