Cara Praktis Mengurangi Sampah Makanan di Rumah

Cara Praktis Mengurangi Sampah Makanan di Rumah
ISTOCK

Demi kebaikan dunia. 

Kira-kira 1/3 dari produksi makanan manusia setiap tahun di seluruh dunia—1,3 milyar ton hilang atau terbuang sia-sia. Di negara berkembang, 40% makanan terbuang terjadi pada waktu pasca panen dan level proses sementara di negara maju pada level retail dan konsumen.

Makanan yang hilang dan terbuang menyia-nyiakan sejumlah besar sumber daya termasuk air, tanah, energi, tenaga kerja dan modal; memproduksi gas emisi, serta berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

Tidak gampang memang untuk benar-benar berkomitmen untuk 100%  tidak menyia-nyiakan makanan. Namun, kita bisa mulai membiasakan diri dari sekarang.

Beli Lebih Sedikit

Terdengar sederhana, tapi ini adalah salah satu hal terpenting yang bisa dilakukan. Ketika berbelanja makanan, jangan membeli terlalu banyak. Mungkin, ini artinya harus lebih sering pergi ke supermarket dan membeli makanan lebih sedikit. Ada baiknya membuat rencana menu untuk beberapa hari ke depan dan konsisten terhadap daftar makanan yang sudah kamu tulis. Memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi belajar untuk disiplin adalah sebuah permulaan yang baik. Juga, usahakan untuk membeli makanan yang memang diproduksi secara lokal.

Porsi Lebih Sedikit

Kebiasaan makan dalam porsi besar cenderung terjadi di restoran, tapi sekarang mulai menjajah rumahan. Pangkas kebiasaan ini, dan hindari menghidangkan makanan porsi besar untuk teman atau keluargamu. Terkadang memakai piring berukuran kecil bisa membantu.

Simpan Sisa Makanan

Pastikan untuk menyimpan makanan sisa entah hasil masakanmu sendiri atau dari restoran. Berikan label di setiap kotak makanan sehingga bisa mengetahui sudah berapa lama berada di kulkas atau freezer, dan ingat untuk menjadikannya sebagai makan siang atau malam.

Simpan di Tempat yang Tepat

Kebiasaan ini seringkali diremehkan, tapi mengetahui tempat yang tepat menyimpan lauk, sayuran, atau buah-buahan bisa mengurangi jumlah makanan yang terbuang. Selain itu, pastikan untuk menyimpannya dengan rapi dan terlihat dengan mudah agar kita tidak lupa untuk menggunakannya!

Tentang Tanggal Kadaluarsa

Para ahli makanan setuju: tanggal kadaluarsa atau “sebaiknya digunakan sebelum tanggal” atau “sebaiknya dijual sebelum tanggal” tidak begitu penting, karena biasanya mereka hanya untuk mengidentifikasi kualitas, bukan berbahaya atau amannya makanan. Terkadang, indera pencernaan, penglihatan dan rasa lebih bisa diandalkan dibandingkan label di kemasan saat mencari tahu apakah makanan tersebut masih layak dikonsumsi. 

Catat Jejak Makanan

Catat atau ingat baik-baik apa bahan makanan yang paling sering dibuang, sehingga kita tidak melakukannya lagi di waktu yang akan datang. Selain itu, sebelum berbelanja, tuliskan apa yang ada di kulkas atau di rumah—ini membuatmu tidak membeli sesuatu berlipat ganda. Usahakan untuk membuat ini menjadi sebuah kebiasaan baru. 

Gunakan Aplikasi

Di jaman serba canggih seperti sekarang ini ada banyak hal yang bisa membantu kita tidak membuang makanan, salah satunya adalah aplikasi smartphone. Daftarnya tidak ada batasnya, misalnya Love Your Leftovers (mencarikan resep masakan sesuai dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah), dan Fridgely (mencatat makananmu dan memberitahu tanggal kadaluarsanya). Akan tetapi, tetap saja keputusannya ada di tangan kita. Secanggih apapun aplikasi tersebut, kita harus semakin lebih bijak dalam hal konsumsi makanan.

Manfaatkan Menjadi Pupuk

Alih-alih membuang, makanan sisa bisa dijadikan pupuk. Akan tetapi, beberapa ahli menyarankan untuk menjadikan ini sebagai jalan keluar terakhir setelah opsi-opsi di atas tidak mungkin dilakukan.