Jalani Tes DNA, Wanita Ini Justru Temukan Penyakit Keturunan yang Mengerikan

Ikuti Tes DNA, Wanita Ini Justru Temukan Penyakit Mengerikan
Sakit kepala

Berniat mencari garis keturunan lewat tes DNA, wanita justru menemukan hal yang nggak kalah mengerikan. Mari simak kisahnya berikut ini!

Selain menemukan garis keturunan, menelusuri DNA ternyata bisa membuka catatan penyakit yang mungkin diturunkan pada kita. Itulah yang dialami oleh Flora Gill, perempuan berusia 28 tahun yang harus menerima konsekuensi dari tes DNA.

Berdasarkan hasil DNA, Flora punya 60% kemungkinan terkena Alzheimer di usia 85 tahun. Hal tersebut tentunya sangat menyedihkan, mengingat Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku secara bertahap.

Flora Gill (dailymail.co.uk)
Flora Gill (dailymail.co.uk)

"Ketika aku melihat hasil tes tersebut, aku langsung menangis. Gen itu ternyata ada dalam diriku, aku bisa merasakannya mengalir di darahku," ucap Flora secara emosional.

Melihat hal tersebut, The Alzheimer’s Society merekomendasikan untuk menghindari tes genetik penelusuran DNA, yang bisa memengaruhi kondisi emosi para pasiennya. Karena selain Flora, beberapa orang yang didiagnosis Alzheimer ternyata juga mengalami kondisi emosional serupa.

Baca juga: Riset Menunjukkan Usia 35 Tahun Adalah yang Paling Tepat Untuk Memiliki Anak

Anna, yang juga berusia 28 tahun mengatakan, "Sudah berbulan-bulan sejak aku mengikuti tes tersebut, dan setiap kali lupa suatu hal, aku jadi teringat tentang hal itu. Sepertinya aku harus meyakinkan diriku sendiri untuk mensyukuri apa yang ada hari ini."

Sementara itu, Brian, di usianya yang ke 70 tahun mencoba memberikan dukungan pada orang-orang dengan kasus serupa. Ia mengaku nggak menyesal saat tahu risiko dari mengambil tes DNA, dan selalu mengingat pesan sang ibu untuk memikirkan sisi baik dari segala hal.

Flora Gill
Flora Gill

Menanggapi hasil dari tes DNA tersebut, Flora selalu siap dengan kemungkinan terburuk yang akan dialaminya. Baginya, satu-satunya cara Alzheimer bisa dilalui dengan mudah adalah memiliki orang-orang yang penuh cinta untuk merawatnya kelak.

Flora juga kerap mengikuti saran orang lain, saat berbicara mengenai pencegahan Alzheimer. Di antaranya selalu menjaga pikiran tetap aktif, dengan belajar bahasa atau lewat permainan teka-teki. Namun yang paling efektif tentu saja nasehat dokter, yaitu untuk tidak merokok, menjaga pola makan, dan rajin berolahraga.

"Dan mungkin sekarang aku akan mencoba hidup sedikit lebih sehat. Lagipula, jika aku akan melupakan semua ingatanku dan mendengar hidupku diceritakan kembali oleh orang asing, aku lebih baik menjadikannya cerita epik untuk didengarkan." tutup Flora dengan ceritanya.

Belajar dari kisah Flora, kita mungkin berpikir bahwa tes DNA adalah hal yang buruk. Namun bagaimana pun juga, hal itu bisa menjadi pengingat untuk terus menjaga dan memberi perhatian lebih pada anggota keluarga yang lebih dulu terkena Alzheimer. Apakah kamu setuju ladies?

Selanjutnya: Seorang instruktur pole dancing mampu berjuang dan bangkit melawan kanker payudara yang dideritanya. Mari simak kisah penuh motivasinya!