Kebelet banget!
Kamu habis lari pagi, tapi entah kenapa tiba-tiba perut melilit dan mau tidak mau harus lari lagi (terbirit-birit) ke kamar mandi. Ada panggilan alam alias kebelet buang air besar, dan celakanya ini diare. Dan ini terjadi bukan hanya pagi ini saja, tapi frekuensinya sering. Apa ada sesuatu yang salah dengan perut, atau kebiasaan lari kita? Coba renungkan baik-baik hasil penelitian dariRunner's Report ini.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Sport Sciences menemukan bahwa perut pelari atau isu gastrointestinal (GI) selama dan sesudah lari berhubungan dengan level stres dan cemas berlebih masing-masing individu. Para partisipan penelitian ini—76 perempuan dan 74 laki-laki usia antara 18 sampai 65 tahun—diminta untuk memiliki jurnal selama 30 hari dan menuliskan dengan detail informasi mengenai durasi dan intensitas olahraga, level masalah yang berkaitan dengan GI dan/atau stres, serta level stres dan cemas berlebih secara umum.
Meskipun terlihat ada hubungan antara intensitas lari dengan isu GI seperti kentut (ini serius) dan berhenti di tengah jalan karena harus ke kamar mandi, hasil penelitian ini juga menerangkan bahwa level stres atau cemas berlebih yang dirasakan oleh pelari memiliki korelasi yang paling kuat dengan isu GI. Indikator fisik yang sebelumnya diklaim berkontribusi pada masalah perut—seperti kopi, obat, dan makan saat berlari—ternyata tidak sesignifikan yang diperkirakan, jelas-jelas lebih rendah dibandingkan dengan faktor stres dan cemas berlebih.
Namun jika kamu sudah memiliki isu ini sejak lama, bisa jadi gejala kebelet ini disebabkan alasan lain, apalagi studi ini bisa dibilang berskala kecil. Oleh karena itu, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.
