Jika Program Pengurangan Berat Badanmu Tidak Kunjung Sukses, Mungkin Ini Penyebabnya

Jika Program Pengurangan Berat Badanmu Tidak Kunjung Sukses, Mungkin Ini Penyebabnya
ISTOCK

Coba cek, kesalahan apa yang sering kamu lakukan.

Phiuuh... sudah diet dan olahraga rutin, tapi lemak di badan tidak menyusut. Setiap kali ditawari gorengan atau kentang goreng (apalagi yang original), selalu menolak dengan senyum manis (meski di dalam otak, air liur banjir). Harus bagaimana lagi—otak rasanya mau pecah, apa yang salah? Woop meminta bantuan dr. Arti Indira, MGizi., Sp.GK., seorang dokter gizi dari Beyoutiful Clinic, Jakarta, menginvestigasi kesalahan-kesalahan yang mungkin kita lakukan yang menyebabkan berat badan tidak kunjung mundur dan masih bandel.

KESALAHAN #1: TIDAK MENGONSUMSI KARBOHIDRAT

Bahan makanan mengandung karbohidrat merupakan sumber energi tubuh. Tubuh kita tidak dapat berfungsi tanpa adanya karbohidrat. Sebagai informasi, otak manusia bekerja dengan menggunakan glukosa yang berasal dari karbohidrat. “Tanpa adanya karbohidrat, tubuh akan merasa lelah, pusing dan cranky. Selain itu, akan membuat craving terhadap sumber karbohidrat menjadi bertambah sehingga pada akhirnya tidak terjadi penurunan berat badan,” ujar Arti. Voilà

KESALAHAN #2: TIDAK CUKUP MAKAN SUMBER PROTEIN

Protein memegang peranan penting saat ingin menurunkan berat badan. “Protein dapat membantu menurunkan berat badan dengan beberapa cara yaitu menurunkan selera makan, meningkatkan rasa kenyang, menurunkan asupan kalori, meningkatkan laju metabolisme, dan menjaga massa otot selama penurunan berat badan,” katanya. Hasil penelitian menunjukkan asupan tinggi protein 1,2 sampai 1,6 g, berhasil mengontrol selera makan dan komposisi tubuh selama program penurunan berat badan.

KESALAHAN #3: HANYA FOKUS DENGAN KARDIO

Selama penurunan berat badan sering terjadi kehilangan massa otot bersamaan dengan penurunan massa lemak. Oleh karena itu, selain restriksi kalori selama program penurunan berat badan perlu juga disertai dengan olahraga. “Olahraga yang dilakukan berupa kombinasi kardio dan resistensi beberapa kali dalam seminggu,” ujarnya. Jadi, tidak hanya kardio. FYI, kardio membakar kalori tapi tidak membentuk otot, sedangka olahraga resistensi dapat meningkatkan metabolisme dan membentuk otot.

KESALAHAN #4: MEMILIH MAKANAN RENDAH LEMAK

Makanan rendah lemak seringkali dipilih untuk menurunkan berat badan padahal memiliki efek sebaliknya. “Banyak produk makanan rendah lemak tersebut ditambahkan gula untuk meningkatkan rasa. Misalnya nih, dalam 1 cup (245 gram) yogurt low fat rasa buah dapat mengandung 47 gram gula (sekitar 12 sendok teh gula), sehingga bisa menyebabkan semakin lapar dan kalori yang masuk juga menjadi tinggi. Daripada memilih makanan rendah lemak lebih baik pilihlah makanan alami dan bergizi yang bervariasi,” papar Arti.

KESALAHAN #5: TIDAK CUKUP MAKANAN BERSERAT

“Diet rendah serat dapat memperlambat program penurunan berat badan,” ujar Arti. Serat larut dan tidak larut dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, dari penelitian menunjukkan bahwa serat larut dapat membantu menurunkan selera makanan dengan membentuk gel dalam saluran cerna yang membuat kita merasa kenyang, sehingga lebih efektif untuk menurunkan berat badan. Sumber makanan tinggi serat larut adalah biji-bijian (legumes), flax seeds, asparagus dan oats.

KESALAHAN #6: MENGGANTI MAKANAN DENGAN MINUMAN (BERKALORI)

Banyak sekali makanan pengganti (meal replacement) untuk program penurunan berat badan berupa minuman dalam bentuk jus, smoothies atau susu. Padahal, minuman tersebut biasanya rendah protein dan serat, yang merupakan kunci untuk menstabilkan rasa lapar dan menjaga berat badan. “Seringkali minuman jus tersebut tinggi gula. Walaupun berasal dari bahan makanan alami, tetap saja akan menyebabkan kenaikan glukosa darah yang tinggi dan mendadak. Minuman tersebut dapat juga menurunkan berat badan setelah dikonsumsi beberapa saat tapi sebenarnya yang hilang adalah air dan massa otot dalam tubuh, sehingga seringkali berat badan akan kembali naik setelah tidak mengonsumsi minuman tersebut,” ungkap Arti. Oleh karena itu, tetaplah mengonsumsi makanan dalam bentuk bahan yang sebenarnya.

KESALAHAN #7: KURANG TIDUR

Kurang tidur seringkali menghalangi penurunan berat badan dan menyebabkan sering lapar karena tingginya kadar hormone ghrelin. Penelitian juga menunjukkan kurang tidur menyebabkan makan berlebihan dan craving untuk makanan tidak sehat (junk food). “Tidur selama 7 sampai 9 jam dapat membantu menurunkan craving sehingga membantu menurunkan berat badan,” kata Arti.