Kata Ahli Gizi Ini: 'Menurunkan BB Itu Harusnya Gaya Hidup, Bukan Siksaan Sesaat'

Life
ISTOCK

Jika kamu hanya punya waktu luang 10 menit hari ini, wajib baca ini.

Minggu ini turun empat kilo. Minggu depan turun empat kilo lagi. Yeeey! Berhasil, berhasil, berhasil! Namun, sebelum kamu mencoba melompat-lompat untuk menguji "keringanan badanmu" di atas kasur terdekat, coba dengarkan: ternyata turun berat badan [BB] terlalu drastis bisa berbahaya. Eh? Untuk menjelaskan lebih jauh, Woop menghubungi Leona Victoria, MNutrDiet, seorang praktisi nutrisionis terakreditasi. 

BIASANYA APA ALASAN SESEORANG INGIN MENURUNKAN BERAT BADAN? 

"Dari sisi kesehatan, biasanya orang perlu menurunkan berat badan karena untuk: mengurangi resiko penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Hal ini terutama direkomendasikan bagi yang sudah ada beberapa risk factors seperti hipertensi, tinggi kolesterol & trigliserida dan tinggi gula darah. Selain itu, untuk mengurangi nyeri sendi bagi yang memiliki osteoarthritis atau radang sendi. Dengan mengurangi BB, tekanan yang didapatkan oleh persendian, terutama sendi di kaki, akan berkurang sehingga tidak terlalu menekan dan tidak terlalu sakit.

Atau karena alasan akan melakukan operasi besar. Operasi yang dilakukan dengan general anesthethic (bius total) biasanya mempunyai resiko lebih besar bagi pasien yang obesitas sehingga dokter mungkin saja menyarankan pasien untuk menurunkan BB sebelum operasi.

Penurunan BB yang direkomendasikan adalah 5-10% dari BB saat ini untuk mulai dapat terlihat improvement-nya." 

APAKAH PERLU REKOMENDASI DOKTER UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN? 

"Cara mudah untuk mengetahui apakah BB kita ada di rentang berat sehat adalah dengan menghitung BMI/Body Mass Index. Biasanya ini alat diagnosa yang cepat dan cukup terpercaya untuk dipakai di clinical setting. Sekarang banyak website yang menawarkan menghitung BMI secara cuma-cuma dengan memasukkan tinggi dan berat badan. 

Rekomendasi dari dokter tentu tidak bisa diabaikan terutama jika berkaitan dengan penanganan kondisi klinis."

APA ALASAN YANG KURANG TEPAT MENGURANGI BERAT BADAN?

"Alasan yang paling tidak saya sukai untuk mengurangi BB adalah untuk memuaskan keinginan orang lain, baik orang tua, pacar maupun peer pressure. Setiap orang mempunyai gambaran tubuh ideal mereka masing-masing. Tentunya kita seorang diri tidak bisa memenuhi semua keinginan idealisme mereka. Mengurangi BB akan lebih menyenangkan dilakukan jika memang dari kesadaran dan keinginan pribadi."

ADAKAH MITOS SEPUTAR BB YANG SALAH KAPRAH?

"Ada. Yang pertama adalah anggapan bahwa orang yang obesitas adalah orang yang "kelebihan gizi". Faktanya, banyak orang mengalami obesitas justru termasuk penderita malnutrisi. Hal ini dikarenakan asupan makanan yang dikonsumsi biasanya tinggi kalori namun sangat rendah nutrisi, contohnya memakan nasi dengan lauk kerupuk/mie instan. Perpaduan ini hanya menyediakan karbohidrat dan tinggi kalori, sementara tidak ada serat, rendah protein, vitamin dan mineralnya. Kekurangan nutrisi-nutrisi penting dapat secara tidak sadar memicu keinginan makan terus menerus sebagai upaya tubuh mendapatkan nutrisi yang tidak tercukupi

Yang kedua adalah orang gemuk/obese mempunyai metabolisme rendah. Salah! Justru orang yang mempunyai BB tinggi akan mempunyai metabolisme lebih tinggi juga dibandingkan orang di berat normal. Hal ini dikarenakan orang yang obese mempunyai jumlah sel tubuh lebih banyak dan semua sel tersebut membutuhkan energi tiap hari, maka kebutuhan metabolisme juga lebih tinggi.

Yang ketiga adalah kurus pasti sehat. Ini juga salah. Ada orang yang memang bakat genetiknya mempunyai tubuh lebih curvy, lebih berisi. Ada juga yang bakatnya kurus. Namun bakat bentuk tubuh berbeda dengan bakat genetik penyakit. Meskipun selalu bertubuh langsing, jika makannya tidak sehat juga bisa menyimpan penyakit."

SEBENARNYA BERAPA BANYAK BB BERKURANG BISA DIANGGAP NORMAL PER MINGGU? 

"Setengah sampai satu kilogram per minggu termasuk normal rate untuk weight loss."

SAAT BERAT BADAN TURUN DRASTIS (LEBIH DARI NORMAL), APA EFEKNYA BAGI TUBUH?

"Yang paling tidak diinginkan saat weight loss adalah bounced back ke berat asal atau lebih tinggi. Hal ini bisa berlangsung terus menerus—jadi yoyo diet. 

Apa yang terjadi saat tubuh kehilangan berat secara drastis adalah: yang paling pertama dilepas adalah cadangan air dalam tubuh, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi. Yang kedua dilepas adalah cadangan protein. Kehilangan cadangan protein akan memicu alarm tubuh bahwa tubuh sedang dilanda kelaparan. Jadi semua makanan yang masuk akan secara efisien disimpan kembali dalam bentuk LEMAK untuk mengatasi 'bahaya kelaparan' ini. Cadangan lemak adalah yang terakhir dilepas. Biasanya sebelum tahap ini orang sudah berhenti ber-diet ketat karena sudah kehilangan banyak berat. Dan saat mulai makan normal, energi akan disimpan sebagai LEMAK untuk cadangan 'kelaparan' berikutnya."

BAGAIMANA PROSES PENURUNAN BADAN YANG DISARANKAN?

"Menurunkan BB seharusnya menjadi gaya hidup, bukan suatu siksaan sesaat. Jadi dari segi makanan sebaiknya mengubah:

  • mengurangi makanan yang digoreng, bersantan, commercially processed (seperti daging sosis, ham, biskuit, kue-kue),
  • memperbanyak sayuran dan buah. Karena sebenarnya setiap hari kita membutuhkan 5 porsi sayuran dan 2 porsi buah,
  • mengurangi karbohidrat. Ini momok sekali bagi orang Indonesia harus makan NASI (bisa sebakul kalau lapar). Nasi putih boleh dimakan, kira-kira tiga mangkok kecil sehari. Juga bisa diganti sumber karbohidrat lain seperti umbi-umbian, jagung, roti wholegrain, pasta, mie, bihun,
  • membagi piring menjadi tiga bagian: 1/4 karbohidrat, 1/4 protein (nabati maupun hewani), dan 1/2 nya sayuran,
  • tentu jangan lupakan berolahraga 150 menit/minggu untuk meningkatkan metabolisme sehingga cadangan energi cepat terbakar

Hal terakhir adalah melakukan 'mindful eating', yaitu mengenal kembali hasrat lapar, haus dan kenyang oleh tubuh. Karena sesungguhnya tubuh kita itu sudah tahu kapan harus berhenti makan, kapan haus namun karena kita mungkin tidak terbiasa mengakomodasi jadi tidak in-touch dengan signal tubuh ini.

Sering kali orang sebenarnya haus, tapi tidak merasa haus jadi malah ngemil. Atau sudah merasa kenyang tapi tetap terus makan karena "sayang" atau mengacuhkan perasaan kenyangnya sehingga nanti saat selesai makan terasa sangat begah. Hal-hal seperti ini yang perlu dilatih agar perjalanan dietnya lebih menyenangkan dan tidak terasa terpaksa."