Kata Ahli Ini: 'Serat Memang Baik untuk Tubuh, tapi Jangan Berlebihan'

Kata Ahli Ini: Serat Memang Baik untuk Tubuh, tapi Jangan Berlebihan
ISTOCK

Ayo beritahukan ibumu!

"Jangan lupa makan sayur," repet seorang ibu (mungkin kamu salah satunya) kepada anaknya setiap kali jam makan. Respon anak: ada yang menolak, ada yang buru-buru menghabiskan brokoli (daripada dikotbahi panjang lebar), dan ada yang dengan semangat memakannya (kemungkinan besarnya nanti akan menjadi vegetarian), dan ada yang cuma diam saja. Jika dapat kembali ke masa ketika masih berumur saya akan merespon: "kalau lupa apa yang bakal terjadi, Bu?" Saya yakin ibu saya akan terdiam sesaat—atau bahkan menghabiskan semua sawi di piring supaya tidak ditanya macam-macam. 

Dua puluh tahun berlalu, pertanyaan tersebut sekarang sepertinya akan terjawab dengan benar—tanpa krik... krik... krik. Seberapa penting sih, sebenarnya Dok, makan serat? 

“Sangat penting!,” jawab seorang ahli gizi, Dr. Monica Joice Viona Parasvita, M.Gizi, SpGK. "Tubuh membutuhkan serat untuk membantu mengikat kolesterol dan zat/toksin yang berada di dalam usus, sehingga bisa dikeluarkan bersama ampas makanan," tekannya. 

Sebanyak apa, Dok? Sebanyak-banyaknya? 

“Serat memang baik untuk tubuh. Tapi perlu diingatkan lagi, semua hal yang berlebihan tidak akan pernah baik untuk apapun, apalagi untuk tubuh," tutur Monica.

"Beberapa hal yang bisa terjadi jika kebanyakan mengonsumsi serat, adalah kamu bisa mengalami masalah pada pencernaan. Jika serat kasar dan tidak larut akan menyebabkan susah buang air besar, sering buang angin, dan kembung.”

Jadi, berapa banyak serat yang harus dikonsumsi setiap harinya? “Asupan serat yang dibutuhkan setiap harinya itu sebanyak 14g per 1000 kalori,” jawab Monica.

Dokter, bolehkah menelepon ibu saya dan memberitahukan hal ini?