Keinginan Makan Apa Setelah Olahraga Ternyata Tergantung Gender

Keinginan Makan Apa Setelah Olahraga Ternyata Tergantung Gender
ISTOCK

Keringat boleh sama asin, tapi ngidamnya berbeda.

Bagi yang rutin berolahraga pasti sering merasakan ini setelah satu di gim: mendadak ngidam pizza atau gorengan—pokoknya makanan yang tidak sehat lainnya. Jika selama ini kamu beranggapan bahwa ini adalah misteri yang aneh, ternyata itu tidak benar. Dan ini juga ada kaitannya dengan apakah kamu laki-laki atau perempuan. Menurut sebuah studi baru, gender menentukan makanan jenis apa yang kamu inginkan setelah berkeringat. 

Setelah mensurvey lebih dari 1000 orang Amerika tentang gaya hidup mereka, Fit Rated—sebuah situs yang merangking alat-alat fitnes—menemukan bahwa banyak perempuan ngidam donut, kentang goreng, pizza, cocktails dan pria cenderung memilih taco, burrito, es krim dan steak

Pemilihan cemilan setelah olahraga tidak hanya berhubungan dengan gender, ternyata studi ini juga menemukan kaitan antara tipe cemilan yang kamu pilih dengan olahraga yang baru saja kamu lakukan: sebagian besar yogis menitikkan air liur melihat kentang goreng, spinner terbayang-bayang es krim, dan treadmill runners ingin memesan burger ASAP. 

Meski detail-detail tersebut merupakan penemuan baru, tetapi fakta bahwa kita terobsesi dengan junk food setelah olahraga bukanlah sesuatu yang asing. Sebuah studi di tahun 2016 menemukan hal yang mirip, yakni olahraga berlebihan membuat kita lebih responsif terhadap makanan manis. Bagaimana agar tidak mengalami dejavu seperti ini dan memiliki akhir yang sama setiap hari, yakni abis gim langsung makan pizza atau es krim? Sebuah studi di tahun 2014 menyarankan: ubah cara pandangmu. Alih-alih menganggap kegiatan di gim sebagai "olahraga", sebaiknya anggap sesi berkeringatmu sebagai sebuah kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan. Dengan melakukan ini, kemungkinan besar pola makanmu akan lebih sehat. Namun, hey.... sesekali menyenangkan diri dengan menjilati es krim atau membabat tiga potong pizza tidak ada salahnya, lho. Akan tetapi jika melakukannya setiap kali selesai olahraga, yah... [jawab sendiri].