Lapar Lagi 15 Menit Setelah Sarapan? Bisa Jadi Itu Hanya Pikiranmu Saja

Lapar Lagi 15 Menit Setelah Sarapan? Bisa Jadi Itu Hanya Pikiranmu Saja
ISTOCK

Mind tricks. 

Baru saja sarapan—rasa gurih bubur ayam masih terasa di tenggorokan—tapi 15 menit kemudian kamu sudah merasa harus makan siang. Soalnya, sudah lapar lagi. Akan tetapi, meskipun kamu pikir kamu lapar, sebenarnya itu bukan berarti yang sesungguhnya, kata sebuah penelitian baru

Pikiran selalu bisa mengelabui kita dalam banyak hal, termasuk nafsu makan. Para peneliti mengamati 26 partisipan yang percaya bahwa mereka mengonsumsi omelet yang terbuat dari dua atau empat telur untuk sarapan dalam dua kesempatan yang berbeda. Padahal, sebenarnya semua omelet tersebut berasal dari tiga telur. 

Ketika para peserta percaya bahwa porsi omelet lebih kecil, dua jam berikutnya mereka sudah merasa lapar lagi. Akibatnya, mereka makan lebih banyak pasta pada jam makan siang, dan secara keseluruhan mengonsumsi kalori lebih banyak sepanjang hari itu dibandingkan dengan partisipan yang percaya bahwa porsi omelet mereka lebih besar. 

"Studi-studi sebelumnya telah memperlihatkan bahwa ekspektasi seseorang bisa mempengaruhi perasaan lapar dan kenyang, bahkan sampai ke tahap konsumsi kalori," kata Steven Brown, PhD, dalam sebuah rilisan pers. “Penelitian kami bertumpu pada pada hal ini dengan mengenalkan makanan solid dan mengukur kadar konsumsi empat jam berikutnya, jarak antara sarapan dan makan siang. Kami juga berhasil mengukur konsumsi partisipan selama sisa hari tersebut dan menemukan bahwa total asupannya lebih rendah ketika percaya bahwa porsi sarapan mereka lebih besar." 

Dari penelitian ini, jelas lebih baik untuk mengikuti tubuh daripada pikiran saat memutuskan apakah kamu lapar atau tidak. Bukan berarti pikiran selalu salah! Solusinya adalah mindful eating: perhatikan apa yang kamu makan dan jauhkan diri dari ponsel, email, komputer, dan televisi saat menikmati setiap suapan.