Mari Meluruskan 9 Mitos Diet dan Kesehatan Ini

Mari Meluruskan 9 Mitos Diet dan Kesehatan Ini
ISTOCK

Apakah botol-botol jus detoks yang memenuhi kulkasmu benar-benar "membersihkan"?

"Namun di sisi lain, kita perlu mengonsumsi lemak setiap hari terutama jenis essential fatty acids jenis omega 3. Jadi konsumsilah jenis lemak yang berguna bagi tubuh dalam porsi secukupnya."

#6. MITOS: Sayuran beku tidak sesehat sayuran segar

Jujur saja, banyak dari kita yang memiliki pandangan ini bahwa jangan pernah beli sayuran beku, karena sudah tidak sehat. "Salah," kata Leona. Dia menjelaskan bahwa kandungan nutrisi makanan yang beku bisa menyamai atau bahkan superior dibandingkan bahan baku segar yang didistribusikan dan disimpan secara asal-asalan. Lebih lanjut, Leona memaparkan bahwa proses pembekuan sayuran biasanya dalam waktu 24 jam setelah dipanen, dicuci bersih lalu disterilkan dengan cara direbus selama beberapa detik dan dibekukan dalam waktu 2 jam (rapid freezing). Dengan demikian kandungan nutrisinya terjaga dan tersimpan. "Sementara bahan makanan yang fresh, ada kemungkinan handling-nya tidak benar. Contohnya seperti sayuran terpapar sinar matahari selama berjam-jam selama perjalanan sehingga kepanasan dan proses metabolisme di dalam sayuran tersebut terus berlangsung. Jadi sayuran beku merupakan alternatif yang baik untuk memasukkan sayuran ke makanan kita."

#7. MITOS: Juice cleanse bisa mendetoks tubuh

Siapa yang 'termakan' dengan kampanye ini bahwa botol-botol jus dengan tulisan 'detox'  berwarna-warni akan membuat tubuhmu langsung bersih dari segala racun? Tenang saja, kamu tidak sendirian. Paling tidak bisa dilihat dari peningkatan produksi dan keuntungan yang terjadi di industri jus pembersih ini. Namun sebenarnya benarkan isinya berkhasiat seperti yang diiklankan? "Ini mitos yang salah," kata Leona. Menurutnya, kita harus ingat bahwa proses detoks tubuh setiap hari dilakukan oleh organ hati dan ginjal. Hati dan ginjal memfilter zat-zat berbahaya lalu mengeluarkannya dari dalam tubuh. Kadar keasaman darah pun selalu terjaga antara 7,35 -7,45. Jadi, "'detoks' apapun tidak akan mengubah tingkat keasaman darah," jelasnya. Lanjutnya, apa yang terjadi saat seseorang memutuskan untuk 'berdetox', orang tersebut akan, "mengurangi asupan makanan yang digoreng dan olahan, minum lebih banyak air, mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur—karena biasanya cuma boleh ini. Sehingga secara tidak disadari orang tersebut sedang melakukan hal-hal yang memang direkomendasikan untuk gaya hidup sehat." Jelas 'kan ya?

#8. MITOS: Kita wajib minum delapan gelas air putih dalam sehari 

"Betul," kata Leona, tapi "ukuran dua liter itu tergantung pada besar badan orang dan tingkat aktivitas tubuh. Dua liter dipakai agar tidak membingungkan dan gampang diingat. Namun orang-orang yang aktif secara fisik seperti olahragawan, orang yang bekerja dengan fisik (misal tukang bangunan) atau banyak terpapar hawa panas harus mengonsumsi lebih banyak air."

#9. MITOS: Kita perlu menghitung kalori agar berat badan berkurang

Yang satu ini lumayan rumit, karena kita (yep, kebanyakan kita) seringkali melakukan ini. Apalagi di musim akhir tahun begini saat banyak pesta yang harus dihadari dan kita parno (dan merasa bersalah) dengan banyaknya makanan yang kita makan—dan awal tahun depan ketika kita mulai sibuk membuat resolusi tahun baru. 

"Yang pasti ini anggapan yang salah," kata Leona. Menurutnya, hanya menghitung kalori tidak akan mengurangi berat badanmu. "Mengurangi asupan kalori (ditambah aktif secara fisik) secara sehat yang akan membantumu mengurangi berat badan."