Pertama dalam Sejarah, Ini Dia Pembalap Racing Wanita dari Arab Saudi

Pertama dalam Sejarah, Ini Dia Pembalap Racing Wanita Arab
Reema Juffali (dailymail.co.uk)

Ukir sejarah baru, Arab Saudi akhirnya miliki pembalap racing wanita pertamanya. Siapa gerangan sosok dibalik kemudi tersebut?

Meluncur di belakang kemudi SUV elektrik, Reema Juffali siap untuk merintis karir sebagai wanita Saudi pertama yang menjadi pembalap motor sports. Simak kisah inspiratifnya!

Tinggal di sebuah kerajaan Islam ultra-konservatif tentunya bukan hal yang mudah bagi seorang perempuan. Beragam larangan berbau patriarki diberlakukan, hingga menyebabkan banyak perempuan terpaksa mengubur mimpi mereka.

Hal itu pun dialami oleh Juffali (27), hingga akhirnya pada Juni lalu larangan terhadap pengendara mobil wanita dicabut Arab Saudi. Hal itu merupakan salah satu upaya liberalisasi yang dilakukan pangeran Mohammed bin Salman. 

Reema Juffali (dailymail.co.uk)
Reema Juffali (dailymail.co.uk)

Setelah larangan puluhan tahun itu dicabut, Juffali (27) akhirnya resmi melakukan debutnya dalam pertandingan yang akan dilangsungkan Jumat dan Sabtu di Jaguar I-PACE eTROPHY.

Juffali, yang berasal dari kota barat Jeddah akan berpartisipasi sebagai pengemudi tamu 'VIP', dan menjadi wanita Saudi pertama yang berlomba di kerajaan tersebut. 

Baca juga: Punya Wajah Mirip Ratu Elizabeth, Mahasiswa Ini Banjir Tawaran Pekerjaan

Perempuan yang meniti pendidikan di Amerika Serikat itu, membuat salah satu penampilan pertamanya pada balapan kompetitif F4 British Championship di Brands Hatch pada bulan April.

Juffali yang hanya memiliki sekitar satu tahun pengalaman balap profesional, ternyata sudah memiliki hasrat dan hobi pada mobil sejak kecil dan tumbuh besar menonton Formula Satu.

Reema Juffali (dailymail.co.uk)
Reema Juffali (dailymail.co.uk)

Ia lulus tes mengemudi setelah pindah ke Amerika Serikat, dan sekarang menjadi salah satu dari segelintir wanita Saudi yang memiliki 'lisensi balap' di negara asalnya, persyaratan wajib untuk balapan secara profesional.

Bahkan di luar Kerajaan, hanya beberapa wanita Saudi yang menjadi pembalap profesional. "Bagi banyak wanita yang belum memiliki kesempatan untuk belajar mengemudi, untuk berada di belakang kemudi adalah sesuatu yang menakutkan," jelas Juffali.

"Banyak orang terkejut dengan semua perubahan yang terjadi di Saudi," kata Juffali.

Juffali mengatakan mimpinya adalah balapan satu hari di Le Mans - kompetisi 24 jam di Prancis yang merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi dalam dunia balap dunia.

"Melihatku di dalam mobil balap ... Bagi banyak orang itu kejutan, tapi aku senang mengejutkan orang." tutupnya.

Selanjutnya: Pamerkan foto wanita tanpa make-up, fotografer asal Inggris, Sophie Harris-Taylor, ingin bangkitkan rasa percaya diri perempuan.