Perbedaan Tradisi Unik Saat Lebaran dari Indonesia hingga Arab

Perbedaan Tradisi Unik Saat Lebaran dari Indonesia hingga Arab
SHUTTERSTOCK

Woop mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin! Begini perbedaan tradisi Lebaran di berbagai negara lainnya.

Akhirnya, setelah sebulan kita menunaikan ibadah puasa, tepat hari ini kita pun merayakan Idul Fitri. Biasanya setelah melakukan salat Ied, acara akan dilanjutkan dengan silahturahmi, berkumpul dengan keluarga sambil menikmati ketupat dan opor ayam. Itulah salah satu tradisi yang biasa kita (warga Indonesia) saat Lebaran. Namun bagaimana dengan negara lainnya? Coba lihat di sini: 

Arab Saudi

img

Meskipun tidak bebarengan dengan Indonesia--karena Arab Saudi duluan merayakan Lebaran-- Arab Saudi memiliki tradisi yang unik dalam merayakan Lebaran yaitu dengan mengadakan pertunjukan seni seperti teater, pembacaan puisi, parade musik, dan tari. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan hari yang sudah ditunggu-tunggu selama setahun. Selain itu, biasanya mereka akan menghiasi rumahnya dnegan hiasan khas Lebaran. Untuk makanan khas Lebaran yang pasti selalu ada setiap Lebaran di Arab Saudi adalah daging domba yang dicampur dengan nasi, ditambah dengan sayuran tradisional.

Cina

img

Siapa bilang China tidak merayakan Lebaran? Perayaan Lebaran terbesar di China berada di daerah Xinjiang dan Yunnan. Setelah sembahyang pagi, orang Cina muslim akan berdoa di makam Sayyid Ajjal dan mempersembahkan makanan untuk leluhur mereka. Di tempat tersebut, kisah hidup Sayyid akan dinarasikan dalam bentuk cerita. Doa-doa juga diucapkan untuk penduduk Muslim yang meninggal saat Cultural Revolution.

Turki

img

Tradisi Lebaran di Turki disebut sebagai Ramadhan Bayram atau Seker Bayrami. Biasanya masyarakat Turki melakukan tradisi ini ketika menjelang hari-hari terakhir bulan Ramadan. Tradisi yang identik dengan manisan ini menjadi sangat ramai ketika anak-anak mulai berkunjung ke rumah-rumah. Merekaakan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki, seperti Lokum dan Baklava. Dan ada satu hal yang unik pada perayaan Lebaran di Turki yaitu ternyata hanya kaum pria saja yang pergi ke masjid untuk melakukan Shalat Ied, sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.

Australia

img

Masyarakat beragama Islam di Australia memang tergolong kaum minoritas, namun mereka bebas melakukan perayaan Lebaran. Banyak perusahaan yang memberikan hari libur kepada karyawannya yang menganut agama Islam agar bisa beribadah dan berkumpul dengan sanak keluarganya. Tak hanya itu, Lebaran di Australia biasanya dimeriahkan dengan festival multi kultur yang tidak hanya melibatkan umat Muslim, tapi juga masyarakat yang beragama lain untuk ikut serta memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut terbuka untuk umum, bahkan pejabat sekalipun mau datang ke festival tersebut.

Afghanistan

img