Perlukah Si Kecil Ikut-ikutan Diet Bebas Gluten?

Perlukah Si Kecil Ikut-ikutan Diet Bebas Gluten?
ISTOCK

Apa yang terjadi jika melakukannya tanpa konsultasi?

Akhirnya, kamu memutuskan untuk melakukan diet bebas gluten. Sebulan kemudian (sebut saja begitu), kamu mendadak memiliki ide brilian ini: bagaimana jika si kecil juga mengadopsi diet ini? Hmm... tidak ada yang menghakimi, tapi mari bertanya kepada ahlinya. 

Gluten free diet (GFD) adalah pola makan tanpa mengonsumsi protein gluten," kata dokter specialis gizi dari RS EMC Tangerang, dr. Kristina Joy Herlambang, BMedSci, MGizi, Sp.GK. "Gluten dapat ditemukan pada berbagai makanan berbahan dasar biji-bijian seperti gandum (wheat), jelai (barley), gandum hitam (rye), dan hasil silang gandum dengan gandum hitam yang disebut sebagai triticale," lanjutnya. 

Dan jika menyinggung alasan melakukan diet bebas gluten, “gluten free diet diperlukan oleh seseorang yang diketahui mengalami tanda dan gejala celiac disease dan penyakit lainnya yang dihubungkan dengan gluten. Adapun beberapa kondisi yang dapat memperoleh manfaat dari gluten free diet adalah seorang dengan sindrom irritable bawel syndrome (IBS), skizofrenia atau kondisi gangguan mental lainnya, alergi, fibromyalgia, endometriosis, dan obesitas,” terangnya. 

Dan untuk mendapatkan diagnosa itu biasanya diperlukan bantuan dokter, tidak cukup hanya internet, blog atau si dewa bernama Google. 

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan orangtua yang memilih memberikan diet bebas gluten kepada anaknya? 

“Diet bebas gluten dapat diberikan pada anak jika terdapat indikasi yang sesuai. Jika tidak ada indikasi untuk memberikan diet bebas gluten, seseorang dapat berisiko mengalami kekurangan vitamin, mineral, dan serat yang pada umumnya banyak dijumpai pada bahan makanan yang mengandung gluten,” jawab Dokter Kristina. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan: "Pilihan makanan bagi anak yang menerapkan diet bebas glutem akan lebih terbatas sehingga tanpa observasi yang baik, anak dapat mengalami kekurangan beberapa nutrien yang penting seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin B, dan asam folat."

Dan jika kamu penasaran mengapa ada anak yang menjalani diet bebas gluten, "diet bebas gluten yang dilakukan pada anak-anak yang mengalami celiac disease dapat mengurangi gejala, juga menunjang tumbuh kembang anak. Jadi, perlu diingat oleh orangtua bahwa hanya pada anak yang memiliki indikasi yang bisa diberikan diet bebas gluten dan itupun harus dalam pengawasan dokter,” tekannya. 

Jadi, lagi-lagi, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter langgananmu jika ada niat atau terbersit ide untuk menyajikan makanan bebas gluten setiap hari kepada si anak. Atau, diet khusus yang lainnya. 

“Diet khusus lainnya harus diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setiap anak berbeda. Pola pengaturan makan pada anak harus diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak, sehingga massa tubuh ideal dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak," tuturnya. Dan jika kamu berpikir mengurangi berat badan anak dengan diet yang selama ini terbukti ampuh mengurangi berat badanmu, Dokter Kristina mengingatkan bahwa mengurangi berat badan anak tanpa pemantauan yang baik dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. 

“Diet terbaik bagi anak adalah pola pengaturan makan dengan komposisi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan harian anak," kata Dokter Kristina. "Komposisi seimbang yang dimaksud mencakup kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) serta kebutuhan serat dan air." 

Kesimpulannya, dokter ini menyarankan agar sebelum memberikan diet bebas gluten, orangtua harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter: apakah anak tersebut memang membutuhkan diet bebas gluten. "Jika tidak dibutuhkan, lebih baik anak diberikan diet gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan anak," ujarnya. 

Selanjutnya: bisa jadi mungkin diet tertentu yang sedang membuatmu galau saat ini, melainkan perihal tentang kacang tanah. Pasalnya, banyak yang bilang kacang tanah itu "setannya" kacang, alias kurang sehat dibandingkan almond, misalnya. Baca penjelasan ini, dan nikmati lengkap dengan kulit bagian dalamnya itu.