Pilih Mana: Kopi Seduh Dingin atau Es Kopi?

Pilih Mana: Kopi Seduh Dingin atau Es Kopi?
ISTOCK

Sebuah perdebatan super penting.

Bagi beberapa orang, kopi hanyalah minuman berwarna hitam (atau kecoklatan), rasanya agak pahit dan dinikmati saat misalnya, (ehem) sedang ingin terlihat kekinian (menenteng-nenteng gelasnya ke transportasi publik, meskipun sudah tahu dilarang makan/minum di dalamnya). Namun, untuk sebagian lagi, kopi adalah minuman "suci" yang dipersiapkan dengan hati dan jantung. Rasanya harus memenuhi standar tertentu dan cara penyajiannya tidak boleh sembarangan. Termasuk, dalam hal: manakah yang harus dipilih, cold brew (kopi seduh dingin)atau es kopi. Tren cold brew sendiri semakin "memanas" beberapa tahun belakangan. Untuk yang belum tahu cold brew diperkirakan berasal dari Jepang dan diperkenalkan oleh pedagang Belanda pada tahun 1600an. Dua jenis minuman sepertinya-serupa-tapi-tak sama ini semakin relevan terutama sekarang ini—saat matahari bersinar seperti bulan depan benar-benar akan kiamat. Jadi, mana yang harus diminum: cold brew atau es kopi. 

JIKA KAMU TEROBSESI DENGAN KAFEIN

Pilih cold brew

Memang benar air panas mengekstrak lebih banyak kafein dari bubuk kopi daripada yang lebih dingin. Namun, bukan berarti es kopi (yang dibuat dengan air panas) mengandung lebih banyak kafein dibandingkan dengan cold brew. Pasalnya, ini lebih berkaitan dengan rasio kopi dan air. Menurut sebuah artikel, karena cold brew dibuat sebagai konsentrasi dengan perbandingan kopi-air sebanyak 1:4 atau 1:8 (rasio kopi biasa 1:15), minuman ini memiliki lebih banyak kafein dibandingkan kopi yang dihasilkan dari air panas. Intinya, jika kamu butuh serangan kafein bertubi-tubi di pagi hari, jawabannya adalah cold brew.

JIKA KAMU MENGANGGAP DIRIMU PECINTA KOPI SEJATI

Pilih cold brew

Mereka yang menobatkan diri sendiri sebagai seorang coffee aficianado, akan menganggap proses pembuatan es kopi: 'meh, hanya cocok untuk amatiran'. Pasalnya, dibutuhkan beberapa jam atau bahkan berhari-hari untuk menghasilkan cold brew yang sempurna. Contohnya, Blue Bottle Coffee yang memerlukan 12 jam untuk hasil yang maksimal. Penyebabnya adalah dibutuhkan waktu lebih lama sampai air dingin mengekstrasi rasa dari bubuk kopi (beda durasi, beda rasa). Jadi, jika kamu lebih menghargai rasa yang terbentuk oleh waktu, cold brew akan lebih cocok. 

JIKA KAMU PRO-TRADISI

Pilih es kopi

Tren boleh datang silih berganti, tapi kamu tetap setia pada tradisi, termasuk soal kopi. Terlebih, memang ada perbedaan rasa antara es kopi dan cold brew, seperti yang dijelaskan pada artikel ini bahwa air dingin membutuhkan waktu untuk memecah minyak, asam, dan gula dalam satu porsi cold-brewed coffee. Rasanya akan berubah menjadi manis, teksturnya lembut, asam dan pahitnya berkurang dibandingkan dengan kopi yang dibuat dengan air panas. Pada jenis kopi terakhir ini terdapat keseimbangan antara manis dan asam karena panas melarutkan aroma dan rasa lebih cepat.

JIKA KAMU SEDANG DALAM PROGRAM PENGHEMATAN

Pilih es kopi 

Coba bandingkan harga menu di toko kopi, biasanya sih, cold brew lebih mahal dibandingkan es kopi. Alasannya adalah dibutuhkan waktu dan biji kopi yang lebih banyak untuk membuat cold brew. Sebuah laporan menyatakan bahwa cold brew dari Starbucks terbuat dari proses selama 20 jam, sehingga satu cabang biasanya menyiapkan satu batch per hari. Tidak heran jika harganya lebih tinggi, apalagi dibandingkan dengan es kopi yang cara pembuatannya lebih sederhana.