Food Review: MAM, Senayan, Jakarta

Food Review: MAM, Senayan, Jakarta
WOOP.ID

Untuk yang suka makanan cepat saji, junk food, fast food, atau semacamnya, tapi merasa bersalah setelah menelan gigitan daging

Rating
  • overall7.5/10

Lokasi: Senayan City, Lower Ground Floor, Jakarta Selatan

Harga: ± 250.000 (berdua, makan plus minum)

Satu lagi gerai kuliner yang menerjunkan dirinya ke dalam tren industri makanan sehat yang lagi heboh di Jakarta (sebenarnya dimana-mana, sih). Kali ini alih-alih menyajikan makanan yang memang sudah terbiasa diasosiasikan dengan kata sehat, MAM memilih untuk bermain-main dengan our most favorite junk food ever: burger and friends.

Untuk yang suka banget makanan cepat saji, junk food, fast food, atau semacamnya, tapi sering merasa bersalah setelah menelan gigitan daging terakhir, well... MAM bisa menjadi satu alternatif di Jakarta. Mulai dari roti, lettuce, tomat, cheese, onion, dan yang paling terpenting dagingnya terbuat dari bahan-bahan segar dan telah melalui proses yang membuat berat badanmu tidak terlalu melonjak dalam satu hari. Pesan penting untuk pencinta saus cabe kemasan yang biasa kita lihat di atas meja restoran lainnya: di tempat ini, tidak disediakan saus yang sama, melainkan saus yang diracik dari bahan-bahan sehat dan segar. Untuk yang masih cari-cari saus cabe kemasan, mungkin bisa bawa dari rumah? Namun sebenarnya, sama sekali tidak perlu karena ada lima pilihan saus (dibuat terinspirasi dari lima pendiri resto ini) yang kemungkinan besar satu di antaranya sesuai dengan seleramu: mulai dari yang pedasnya malu-malu yang disebut ms. Tart Art sampai yang berapi-api ala ms. Fire Hazard (nama memang tidak bisa bohong).

Nah, sekarang tentang makanannya: burger, sandwich (bisa pesan tanpa bun kalau memang lagi sangat super menjaga berat badan), dan rice bowl. WOOP berkesempatan mencicipi The Disastr Burger (terinspirasi dari nama salah satu pemiliknya, Dian Sastrowardoyo), Snapper Poppers (cornflakes-crusted fish bites, cocok untuk si kecil), Rainbow Chips (terbuat dari kentang manis ungu dan oranye, sebagai pengganti kentang goreng), dan menu baru K-POP Rawit. Dasar lidah orang Indonesia, WOOP jatuh cinta setengah mati dengan K-POP Rawit: lidah daging sapi yang diiris tipis, dicampur dengan nasi hangat, dan elemen terpenting, sambal rawitnya. Sedap! Berbeda dengan efek samping yang biasa WOOP rasakan setelah makan di tempat lain, lidah rasanya tidak mati rasa atau tebal. “Oh, soalnya kita tidak memakai penyedap rasa dalam bentuk apapun, hanya murni bumbu,” kata salah satu pemiliknya.

Dan berhubung sedang bertekad untuk hidup lebih ramah lingkungan, WOOP iseng menanyakan tentang kehijauan produk MAM. Kabar baik: tisunya merupakan hasil dari daur ulang, dan sendok dan garpu yang dipakai terbuat dari singkong sehingga jika terkena air dan udara lembab akan hancur sendiri dalam 30 hari! Bagus, ini membuat WOOP tidak perlu menenteng sendok/ garpu sendiri saat berencana makan di MAM!